Mohon tunggu...
IRFANI SURYA PERMANA
IRFANI SURYA PERMANA Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Sompak

Berusaha menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Money

Pendidikan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

21 November 2020   10:00 Diperbarui: 21 November 2020   10:06 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Masyarakat Ekonomi Asean atau yang dikenal dengan MEA merupakan bentuk tujuan mengintegrasikan ekonomi dikawasan Asia Tenggara. MEA dibentuk dilandaskan pada empat pilar, yaitu menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan pusat produksi, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif, dan integrasi ke ekonomi global.

Melalui pasar tunggal yang sudah berlaku pada akhir 2015 ini pada dasarnya di maksudkan untuk menarik investasi asing guna meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Melalui MEA pula memungkinkan suatu Negara untuk menjual barang dan jasa antar satu Negara ke Negara lain di kawasan Asia Tenggara, MEA juga membebaskan negara-negara di Asia Tenggara untuk beroperasi pada pasar tenaga kerja professional, seperti dokter, pengacara, akuntan, bahkan guru. Dengan kata lain MEA membebaskan tenaga kerja Asing untuk mengisi jabatan-jabatan yang ada yang minim tenaga asingnya pada suatu Negara.

Adapun dampak positifnya adalah tenaga terampil di Indonesia akan lebih terserap di luar negeri, tenaga terampil yang selama ini mempunyai sedikit peluang misalnya sektor kreatif dan UKM kemudian harga-harga kemungkinan akan lebih murah, karena ketersediaan barang lebih besar dan proses pengadaan berbiaya murah.

Sektor wirausaha akan terbuka lebar, relasi bisnis dan pasar lebih terbuka seiring luasnya jangkauan pasar dan penyebaran produk, jadi ekspor dan impor tidaklah selalu dimainkan pemain besar (kartel). Bahan baku industri lebih banyak variasi sumber dan harga dan tidak lagi dikuasai perusahaan impor. Dengan mudahnya akses informasi bisnis. Anda bisa menjual di sana dan negara mendukung hal tersebut. Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional. Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.

Namun juga berdampak negatif seperti barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar, di sisi tenaga kerja Indonesia harus rela memberikan porsi lapangan kerja kepada bangsa lain, sedikit seperti hukum rimba ekonomi dan kesempatan kerja. orang-orang asing akan lebih leluasa mengekploitasi alam indonesia, masalah keamanan dalam negeri juga perlu diperhatikan.

Untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan berbagai peran khususnya dalam bidang pendidikan. Dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean sudah seharusnya disambut dengan dunia pendidikan dengan cepat agar sumber daya manusia yang ada di suatu Negara tersebut siap menghadapi persaingan yang ketat dengan Negara-negara lain.

Pendidikan memiliki peran penting dalam menghadapi MEA. Secara garis besar pendidikan memiliki peran salah satu alat untuk mengajarkan keterampilan kepada peserta didik. Tidak hanya di sekolah-sekolah formal maupun non formal seperti lembaga kursus untuk menginkatkan keterampilan, pelatihan maupun lainnya, keterampilan juga bisa diajarkan lewat keluarga. Indonesia dituntut memiliki keterampilan sehingga nantinya bisa bersaing dengan masyarakat dari negara lain di ASEAN.

Selain itu, dengan keterampilan masyarakat Indonesia juga bisa membuat lapangan kerja sendiri sehingga nantinya menampung masyarakat Indonesia dalam memperoleh pekerjaan. Tidak kalah penting mental dan kedisiplinan. Karena mental yang kuat dan disiplin yang tinggi adalah salah satu kunci kesuksesan di era globalisasi. Pada MEA yang akan berlangsung seorang karyawan pabrik pun tidak hanya dituntut untuk memiliki fisik yang kuat tetapi harus memiliki mental yang kuat dan disiplin yang tinggi.

Oleh karena itu, Pendidikan menjadi solusi ampuh dalam menghadapi MEA dilihat dari perannya yang sangat penting dalam menghadapi MEA. Pendidikan memberikan harapan yang besar bagi bangsa dalam memecahkan segala permasalahan yang sedang dialami bangsa, baik masalah politik, masalah ekonomi, maupun masalah pendidkan itu sendiri. Dalam pelaksanaannya, bukan hanya pemerintah yang harus menjalankan peran pendidikan sendiri dalam menghadapi MEA, melainkan semua elemen masyarakat harus ambil bagian dari mulai keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun