Dengan produktivitas tanpa batas, potensi milenial jangan dianggap remeh, dari hasil survei sensus penduduk sepanjang Februari-September 2020 (BPS, 2020) itu didapati jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. Sementara, generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen.
Dengan potensi usia produktif sedemikian besar, pada akhirnya, bukankah keberadaan di G20 ini bagaimana menggunakan peran mreka sebagai agen untuk memperluas dan mengintegrasikan pasar domestik, dan menghubungkannya dengan lebih baik ke rantai nilai global, dapat mempromosikan dan mempertahankan pertumbuhan yang cepat, berkelanjutan, dan inklusif dengan mengurangi jarak ekonomi dan mengurangi hambatan perdagangan dan pertukaran. Tantangannya satu, Indonesia sepertinya tidak akan banyak berhasil dalam mempromosikan layanan bernilai tinggi sampai Indonesia meningkatkan kualitas sistem pendidikan dan kapasitas penduduknya untuk pembelajaran yang berasal dari generasi berpengetahuan. Sampai disini saya ingin mengungkap bahwa "jumlah" penduduk yang banyak tanpa kualitas seperti menumpuk cost social yang lebih banyak  karena tanpa pendidikan yang baik, maka kualitas masyarakatpun ikut terdampak menyangkut makin meningkatnya deviasi sosial dan ketidakseimbangan antara demand dan supply yang seharusnya diisi oleh lulusan, yang akhirnya akan diisi oleh mereka, yakni pencari kerja dari luar negeri.
Ada tiga hal yang dapat dicapai melalui pendidikan (kemdikbud, 2013), pertama, berkaitan dengan upaya mengejar ketertinggalan sebuah bangsa dalam hal meningkatkan daya saing bangsa, kedua, pendidikan sebagai elevator sosial yang dapat meningkatkan status sosial kelompok masyarakat menjadi lebih baik, ketiga,  pendidikan dapat menjadi vaksin dalam menangkal penyakit kemiskinan, ketidaktahuan, dan keterbelakangan. Kita dapat simpulkan bahwa  investasi pendidikan untuk menyiapkan anak muda menjadi semakin relevan, untuk menghadapi era disrupsi teknologi yang sudah dimulai sejak pandemi mewabah 2 tahun belakangan ini.
Sebagaimana yang dikatakan Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono bahwa saat ini banyak universitas maupun sekolah yang berjuang untuk tetap melangsungkan kegiatan belajar mengajar di tengah keterbatasan tatap muka. Bank Indonesia memiliki salah satu upaya dengan memberi bantuan berupa beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasiyang diharapkan dapat memicu semangat agar kegiatan belajar mengajar tetap lancar. Dengan upaya besar lainnya, sebagai wujud dari fokus utama bank sentral, yaitu program pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) unggul dengan beasiswa dan berbagai program peningkatan kapasitas SDM dalam era digital. Beberapa upaya ini berupaya mengantisipasi ketertinggalan Indonesia, dan juga menyambut Presidensi Indonesia dalam G20 menjadi lebih siap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H