Mohon tunggu...
Ivana Monica
Ivana Monica Mohon Tunggu... -

A third-year business student. One of the Global Korean Scholarship 2014 recipients to SolBridge University in South Korea.\r\nBinus Exchange Scholarship 2015 recipient to Kyung Hee University. A music teacher and a blogger; as well as a member of WoW Korea Supporters 2015 held by the Korea Tourism Organization in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kertas-kertas Suara yang "Tercoblos" di Korea Selatan

8 April 2014   17:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika rakyat Indonesia baru memasuki hari terakhir masa tenang, para Warga Negara Indonesia (WNI) di Korea Selatan sudah selesai memilih. Pelaksanaan pemilu legislatif di Korea Selatan memang dilaksanakan tiga hari lebih cepat dari tanah air. Pada tanggal 6 April 2014 lalu, Pihak Panitia Pemilihan Umum Luar Negeri (PPLN) di Korea Selatan sudah menempatkan 5 lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) seperti di KBRI Seoul dan Ansan dan  juga 1 lokasi drop box di Pulau Jeju. PPLN juga menyebarkan surat suara melalui pos bagi pemilih yang lokasinya jauh dari TPS.

Ruang tunggu KBRI Seoul (imonica)

Di TPS KBRI Seoul, pemilihan dilangsungkan dari pukul 09.00-17.00 waktu setempat.  Para WNI yang terdiri dari TKI, pekerja, maupun pelajar yang datang dari Seoul dan sekitarnya terlihat mulai memenuhi ruang tunggu. Setelah menunjukkan passport dan identitas diri, mereka duduk menunggu antrian sambil bercengkrama satu sama lain. Topik obrolan mereka yang tidak jauh-jauh dari masalah politik Indonesia dan calon-calon legislatif tersebut menunjukkan antusiasme para WNI dalam memilih. Suasana keakraban terpancarkan dari ruang tunggu tersebut karena ajang pemilu di luar negeri memang selalu dijadikan sejumlah warga untuk saling bersilaturahmi.

Nomor antrian untuk mencoblos (imonica)

Pemilihan berlangsung tertib karena para petugas bekerja dengan cepat dan cekatan. Satu persatu orang mulai memasuki ruang coblos. Setelah meletakkan kamera dan handphone di tempat yang disediakan, satu persatu pun masuk ke salah satu dari dua bilik suara yang disediakan panitia. Seusai mencoblos dan memasukkan kertas suara ke dalam kotak suara, seperti biasa mereka mencelupkan jari kelingking mereka ke dalam tinta ungu sebagai tanda bahwa mereka sudah memilih.

Beberapa pelajar Indonesia yang datang untuk mencoblos di gedung KBRI Seoul (imonica)

Pemilu legislatif di Korea kali ini kebetulan bertepatan dengan Cherry Blossom Festival yang diselenggarakan di beberapa tempat, sehingga setelah dari KBRI kebanyakan WNI pergi berwisata dan melihat keindahan bunga Cherry Blossom bersama teman-teman  dan keluarga. Berbagai harapan dan angan-angan untuk Indonesia digantungkan pada Pemilu kali ini. Dibutuhkan pemimpin-pemimpin bangsa yang bukan sekedar menjanji-janjikan segalanya hanya untuk pencitraan kampanye semata. Kesejahteraan masyarakat, penurunan angka kemiskinan dan kriminalitas, pendidikan yang lebih baik, pelayanan kesehatan yang mudah dan berkualitas, pemberantasan korupsi dan lain sebagainya adalah harapan-harapan yang tentu hadir dalam benak setiap pemilih. Hasil pesta demokrasi bangsa Indonesia ini sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa Indonesia 5 tahun ke depan. Pemilu 2014 ini diharapkan akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang bisa membawa perubahan bagi tanah air kita tercinta Indonesia.

(Daejeon, 8 April 2014 - Ivana Monica)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun