Mohon tunggu...
Ivana Ika Karlista
Ivana Ika Karlista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Remaja dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Era Globalisasi

4 September 2024   19:29 Diperbarui: 4 September 2024   19:32 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan Remaja dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Era Globalisasi

 

Masa reformasi telah berakhir, namun krisis yang melanda bangsa kita tak jua berakhir. Maraknya pelanggaran kaidah hukum kerap kita jumpai di media massa. Tak asing lagi jika masalah perpolitikan, mafia hukum, tindakan-tindakan anarkis, tindak kriminalitas hingga korupsi ramai diperbincangkan rakyat. Lantas, apa dalang dari permasalahan ini semua? Siapa objek yang dapat kita salahkan dibalik gencarnya krisis negeri ini?

Masalah-masalah yang timbul diatas kerap terjadi karena minimnya kesadaran berbangsa dan bernegara dalam diri masyarakat. Kesadaran berbangsa dan bernegara sudah sepatutnya kita tanamkan dalam diri kita. Konsep kesadaran dapat diartikan sebagai sikap atau perilaku diri yang tumbuh dari kemauan dengan dilandasi suasana hati yang rela tanpa tekanan dari luar. Kesadaran berbangsa dan bernegara mempunyai arti bahwa tiap-tiap individu hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan dibawah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan harus memiliki sikap dan perilaku yang baik demi kebaikan bangsa Indonesia.

Penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara dapat kita lihat dari kondisi pemuda jaman sekarang. Kebanyakan para pemuda bangsa kini kurang menghormati nilai budaya bangsa sendiri. Mereka justru lebih bangga dan suka mengikuti budaya luar yang lebih mendominasi dunia. Contohnya seperti gaya hidup, mode fashion, dunia entertaiment, hingga kebudayaan luar. Bahkan lebih parahnya, tak sedikit diantara pemuda masa kini mengikuti gaya hidup negatif negara liberal diluar sana, seperti menggunakan narkoba, minum-minuman beralkohol, hingga free sex.

Dilansir dari BBC, pada tahun 2021 satu dari sepuluh remaja telah mencoba menggunakan narkoba berat, dan jumlah ini terus meningkat seiring jalannya waktu. Salah satu penyebab utama penyalahgunaan narkoba dikalangan pemuda adalah latar belakang kehidupan para pemuda. Selain itu, mudahnya akses dalam memperoleh zat-zat tersebut juga menjadi faktor tingginya angka pengonsumsi narkoba. Padahal, narkoba dan alkohol dapat menjadi dalang dari permasalahan-permasalahan yang akan terjadi berikutnya, seperti kecanduan, tindakan kekerasan, kesehatan mental, hingga kematian.

Selain itu, efek dari perkembangan zaman di era globalisasi sekarang, menyebabkan anak-anak tubuh dengan cepat. Dengan banyaknya fasilitas disekitar, anak-anak terlampau mudah untuk mengakses segala hal dari internet. Melalui media sosial, kadang mereka memperoleh informasi yang seharusnya belum pantas diterima oleh anak seusianya.

Hal lain yang perlu diperhatikan dari perkembangan zaman di era sekarang adalah maraknya teknologi yang serba ada. Para pemuda masa kini justru lebih ketergantungan dengan teknologi alih-alih berusaha dan belajar. Kebanyakan dari mereka mengandalkan fasilitas yang tersedia, seperti AI (artificial intelligent). Mereka menggampangkan segala urusan, mengganggap semuanya mudah dan enteng. Tanpa disadari, efek dari ketergantungan dengan teknologi, dapat membuat para pemuda merasa malas dan dapat membatasi diri mereka untuk berkembang.

Lantas, bagaimana cara kita mengatasi hal-hal tersebut? Terutama apabila masalah-masalah tersebut terlanjur menjangkiti pada pemuda, dimana pada dasarnya pemuda adalah tonggak ujung bangsa. Semuanya tentu harus didasarkan pada kesadaran dalam diri kita. Memiliki rasa berbangsa dan bernegara, membuat kita akan taat pada hukum yang berlaku. Menjadikan pancasila sebagai pedoman hidup, tentunya akan meminimalisir kerusakan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Faktor yang berpeluang meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat remaja adalah dengan meningkatkan kesadaran dan kepekaan terhadap sosial. Caranya dengan meningkatkan rasa memiliki kepada bangsa, dengan cara cinta tanah air, memiliki rasa rela berkorban untuk bangsa dan negara, mengetahui niai positif dan kekayaan bangsa, rasa memiliki dan bangga dengan bangsa Indonesia. Dari sana, pemuda dapat membantu untuk memediasi penduduk dalam menyelesaikan masalah sehingga persoalan-persoalan di masyarakat dapat diminimalisir.

Apabila kita semua telah membangun kesadaran berbangsa bernegara dan memahami hukum yang berlaku, tentu tidak akan ada generasi yang disalahgunakan oleh oknum-oknum untuk memecahkan negrinya. Serta, tidak ada pula generasi muda yang berkelakuan menyimpang dari norma dan hukum yang berlaku. Dengan membangun kesadaran berbangsa dan bernegara inilah, pemuda telah melakukan salah satu aspek untuk menjaga keutuhan negara kita, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun