Baru-baru ini, Mba Nunung Srimulat viral karena mengaku membiayai 50 orang anggota keluarganya, termasuk anak, cucu hingga menantu-menantu beliau.
Alasannya, mereka belum mapan tapi sudah nikah, alhasil masih menggantungkan hidup pada pendapatan Mba Nunung. Hmm, kalau ini sih bukan sandwich generation lagi, levelnya sudah ada di tahap sandwich geprek.
Omong-omong, adakah diantara teman-teman sekalian yang terjerat sandwich generation seperti Mba Nunung? Kalau iya, berikut saya berikan tips untuk keluar dari rantai generasi sandwich!
Apa itu Sandwich Generation?
Mengutip dari situs sikapi.uangmu.ojk, generasi sandwich atau sandwich generation adalah generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.
Kondisi tersebut kemudian dianalogikan bagai sandwich, yakni sepotong daging yang terhimpit oleh 2 buah roti. Roti tersebut diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah), sedangkan isi utama sandwich (seperti daging, mayonaise, dan saus) terhimpit oleh roti diibaratkan bagai diri sendiri.
Jenis-Jenis Sandwich Generation
Sandwich generation dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti sandwich generation tradisional, the club sandwich generation, dan open-faced sandwich generation. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga jenis sandwich generation tersebut berdasarkan situs LandX.
1. Sandwich Generation Tradisional
Traditional sandwich generation atau sandwich generation tradisional biasanya menimpa orang tua berusia sekitar 40 sampai 50 tahun. Mereka terhimpit oleh dua beban keuangan sekaligus, yakni untuk memenuhi beban anaknya yang sudah beranjak dewasa namun masih perlu dukungan finansial, serta orang tuanya sendiri yang sudah sakit-sakitan
Sandwich generation jenis ini bisa dibilang sebagai jenis generasi sandwich yang paling umum kita temukan dalam lingkungan sehari-hari di mana seseorang harus menghidupi dua keluarga sekaligus karena kondisi yang tidak terelakan.
2. The Club Sandwich Generation
Ada dua rentang usia yang biasanya masuk dalam kategori ini. Pertama, mereka yang sudah berusia 50 sampai 60 tahun yang harus mencukupi kebutuhan orang tuanya yang sudah lansia serta anak-anaknya. Tak jarang mereka juga harus menanggung kebutuhan cucunya sendiri.
Kedua, mereka yang berusia 30 sampai 40 tahun. Selain menanggung anak-anaknya yang masih kecil dan beranjak dewasa, mereka juga harus menanggung beban orang tua serta tak jarang kakek neneknya.