Mohon tunggu...
Ivana Clara
Ivana Clara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sel Manakah Yang Lebih Bertahan Lama: Hewan Atau Tumbuhan ?

25 Agustus 2017   23:39 Diperbarui: 26 Agustus 2017   01:07 2354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam bagian tubuh setiap makhluk hidup, baik yang mikroskopis maupun makroskopas, tersusun dari ribuan bahkan jutaan  bagian -- bagian kecil yang disebut sel. Namun, apakah sel itu? Sel adalah tingkatan struktural kehidupan terendah yang memiliki seluruh sifat kehidupan, contohnya seperti reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemanfaatan energi, respon terhadap lingkungan, homoeostastis ( pengaturan tubuh), serta adaptasi terhadap lingkungan di sekitarnya. Pada organisme multiseluler, seperti tumbuhan dan hewan, berbagai jenis sel saling bekerja sama  dan bergabung membentuk tingkatan struktural kehidupan yang lebih tinggi, yaitu jaringan, organ, dan sistem organ.

Asal usul terbentuknya sel yaitu dimulai dari molekul yang terbentuk oleh atom -- atom yang saling berikatan seperti hidrogen, oksigen, karbon, dan nitrogen. Atom -- atom yang berikatan ini kemudian membentuk molekul, contohnya ada molekul air,glukosa,protein,dan DNA. Molekul -- molekul ini saling berikatan dan membentuk ikatan yang lebih kompleks sebagai penyusun organel pada sel. Berbagai senyawa dan organel pun kemudian berinteraksi satu sama lain membentuk suatu kesatuan yang disebut sel.

Sejak dulu, para ahli filsafat kuno seperti Aristoteles dan Paracelsus telah menemukan suatu teori bahwa hewan dan tumbuhan tersusun atas unsur yang selalu terulang dalam tubuh makhluk hidup. Kemudian seiring berjalannya waktu, ditemukan lensa pembesar dan berkembang menjadi mikroskop. Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Zacharias Jansen pada tahun 1590.                     

Lalu karena seiring dengan kemajuan ilmu teknologi, pada tahun 1665 seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke merancang  mikroskop majemuk dengan kemampuan perbesaran benda hingga 30 kali. Melalui mikroskop buatannya ini, Robert Hooke mencoba melakukan penelitian dengan mengamati sutau irisan gabus (kulit batang pohon ek). Ia menemukan adanya ruang -- ruang kosong yang dibatasi oleh dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang -- ruang kosong tersebut dengan sebutan sel (bahasa Latin, cellula = kamar kecil).

Kemudian pada tahun 1668 hingga 1677, terdapat seorang ilmuwan Belanda bernama Antonie Van Leeuwnhoek yang mengembangkan mikroskop lensa tunggal dengan perbesaran objek hingga 270 kali lebih besar dari ukurannya sebenarnya. Antonie Van leeuwenhoek berhasil mengamati sel darah merah,bakteri, ragi, dan protozoa. Berkat temuannya itu, Antonie Van Leeuwenhoek menjadi orang pertama yang berhasil melihat bakteri.

 Ia melihat bakteri dari alga Spirogyradengan menggunakan mikroskop pada tahun 1674. Sejak saat itu, para ilmuwan di seluruh dunia saling berlomba -- lomba untuk melakukan percobaan dan mengungkap teori --teori tentang sel.             

  Dari berbagai teori terkenal yang sudah ada, dapat kita simpulkan bahwa sel memiliki unit struktural, fungsional, dan hereditas.  Jika dilihat dari segi struktural, sel merupakan unit kesatuan struktural terkecil dari makhluk hidup dan setiap makhluk hidup tersusun atas sel -- sel. Teori ini disampaikan oleh Theodore Schwann (ahli anatomi hewan) dan Matthias Jakob Scheiden (ahli anatomi tumbuhan).

Dalam segi fungsional, setiap bagian sel berperan sebagai pengatur fungsi -- fungsi pada makhluk hidup. Pada tahun 1862, Max Schulze menemukan  bahwa protoplasma adalah dasar fisik dasar kehidupan. Selain sebagai bagian struktural, sel juga berfungsi sebagai pengatur segala aktivitas yang terdapat didalam makhluk hidup. Contohnya seperti membran sel yang berfungsi untuk melindungi dan mengatur keluar masuknya zat pada sel,sitoplasma yang berupa cairan sel berfungsi sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel,lisosom berfungsi sebagai pencernaan intra sel,dan badan golgi yang berfungsi sebagai pusat produksi dan pengriman produk sel.

Sel sebagai kesatuan hereditas (memiliki sifat menurun makhluk hidup).                                                                                                                       Teori ini disampaikan oleh biarawan Austria Gregor Mendel. Ia menemukan bahwa di dalam kromosom pada nukleus, terdapat gen sebagai unit pembawa sifat. Maka dari itu, nukelus memilki fungsi sebagai pembawa materi genetik (molekul DNA) yang memiliki sifat diwariskan ke generasi sel selanjutnya.

                                                                                                                                                                                                                                                 Didalam setiap tubuh makhluk hidup, ada yang tersusun atas banyak tipe sel (multiseluler) dan ada yang hanya bersel tunggal (uniseluler).    Ciri -- ciri dari organisme multiseluler adalah komposisi dktur tubuhnya yang sangat kompleks serta mempunyai inti sel dan DNA yang terpisah. Contohnya seperti pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Didalam tubuh manusia  tersusun lebih dari 1013 sel. Walaupun terdiri dari banyak sel, setiap organisme yang terdapat dalam tubuh hanya melalui dari pembelahan satu sel.Contoh dari fakta yang terjadi yaitu seperti tubuh bakteri yang berasal dari pembelahan sel induknya, sedangkan tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya sendiri yang sudah dibuahi. Pada dasarnya organisme multiseluler berukuran besar, namun ada juga yang berukuran mikroskopis yaitu myxozoa.

Sel -- sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan hidup jika berdiri sendiri. Sel --sel yang memiliki kesamaan menjadi suatu jaringan, yang membentuk organ dan berkembang lagi menjadi sistem organ yang membentuk tubuh pada makhluk hidup tersebut. Contohnya, seperti sel otot jantung yang membentuk jaringan otot jantung pada organ jantung.  Organ jantung ini merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah pada manusia.

Sedangkan organisme uniseluler berukuran sangat kecil dan struktur tubuhnya sangat sederhana. Organisme uniseluler dapat hidup di daerah yang dianggap berbahaya bagi kehidupan manusia, kondisi asam, dan bahkan dalam kondisi radioaktif. Organisme ber sel tunggal ini tidak memiliki inti sel yang membuat tidak dapat mengontrol luas permukaan sel. Hal inilah yang menyebabkan organisme ber sel tunggal berukuran sangat kecil sehingga tak mampu untuk dilihat dengan mengunakan mata telanjang. Salah satu sel tunggal yang dapat dilihat manusia secara langsung adalah telur ayam yang belum dibuahi.

Sebagian besar sel berdiameter antara 1 -- 100 mikrometer dengan volume berkisar antara 1 -- 1000 m3.Sel hewan berdiameter sekitar 20 m, sel tumbuhan berdimater sekitar 40 , sel Amoebaberdiameter 90 -- 800 m, dan sel alga yang besar berdiamter 50.000 m.  Ukuran sel yang terpanjang adalah  serat Sclerenchymatous pada Boehmenia nevia, yaitu kurang lebih 55 cm sedangkan,  sel terkecil adalah bakteri Mycoplasma yang berdiameter 0,0001 sampai 0,001 mm. Mikroskop yang biasanya digunakan di laboratorium adalah bernama mikroskop cahaya. Pada mikroskop cahaya , cahaya tampak dilewatkan melalui spesimen menembus lensa kaca. Lensa kaca merefraksi (membelokkan) cahaya, kemudian bayangan spesimen diperbesardan diproyeksikan ke mata. Namun, apabila ingin mengamati struktur subseluler atau tingkat organel yang berada di dalam sel tidak dapat di amati menggunakan mikroskop cahaya. Organel -- organel sel hanya dapat diamati menggunakan mikroskop elektron.  Mikroskop elektron memfokuskan berkas electron melalui spesimen. Berkas elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek dari panjang gelombang cahaya tampak. Resolusi (penguraian) mikroskop elektron yaitu beratus -- ratus kali lipat lebih kecil dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Mikroskop elektron lebih baik digunakan untuk mengkaji spesimen sel mati, sedangkan mikroskop cahaya lebih cocok digunakan untuk mengkaji spesimen sel -- sel hidup.           

 Bila kita memlihat struktur pada sel, terdapat dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Setiap makhluk hidup tersusun dari salah satu tipe sel tersebut. Organisme yang memiliki sel prokariotik, yaitu Archaebacteria, Eubakteria, dan Cyanobacteria. Organisme yang memiliki sel eukariotik, yaitu Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

Prokaryote merupakan bahasa yunani dari prokariotik yang berarti pro 'sebelum' dan karyon 'nukleus'. Pengertian dari prokariotik adalah sel makhluk hidup yang tidak memiliki inti sel. Karena tidak mempunyai membran inti sel sehingga materi genetik berada dalam bentuk tak beraturan 'nukleoid' yang terdiri dari 60 % DNA. Sel prokariotik memiliki DNA sirkuler (plasmid), sejumlah ribosom sebagai sintesis protein, membrane plasma sebagai pembatas sel, dan dinding sel pada luar membran plasma serta dilapisi kapsul seperti gel.

Prokariotik (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani, yakni pro artinya 'sebelum' dan karyon artinya 'kernel' atau 'nukleus'. Berdasarkan asal kata tersebut, sel prokariotik diartikan sebagai sel makhluk hidup yang tidak bernukleus atau tidak memiliki membran inti. Materi genetik pada (DNA) pada sel prokariotik tampak terkonsentrasi pada suatu tempat yang disebut nukleoid. Sel prokariotik memiliki DNA sirkuler (plasmid), sejumlah ribosom yang berfungsi untuk sintesis protein, membran plasma yang membatasi sel, serta dinding sel yang terdapat di sebelah luar membran plasma dan dilapisi kapsul seperti gel. Sebagian sel Prokariotik (bakteri) ada yang memiliki organel perlekatan berupa pili dan organel perlekatan berupa flagella, dan umumnya berdiameter 0,1 -- 1,0 m

Sedangkan sel eukariotik yang dalam bahasa Yunani: eu, berarti sebenarnya merupakan sel makhluk hidup bernukleus yang diselaputi membran. Di dalam membran ini terdapat cairan yang disebut sitoplasma. Pada sitoplasma atau daerah antara nukleus dan membran sel, terdapat medium semi cair yang disebut sitosol, serta organel-organel sel yang sebagian besar tidak terdapat pada sel prokariotik. Sel eukariotik umumnya berdiameter 10 -- 100 m.

Sel hewan, sel tumbuhan, dan sel bakteri merupakan unit kehidupan suatu organisme. Namun, pada kesempatan kali ini, kita akan belajar lebih khusus mengenai perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan merupakan sel eukariotik yang memiliki membran  inti sel, begitu pun juga dengan sel tumbuhan. Lalu, pada bagian apa yang membuat sel hewan dan sel tumbuhan berbeda?

Berikut bagian -- bagian sel yang berbeda antara sel hewan dan sel tumbuhan :

  • Dinding sel. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi sebagai lapisan perlindungan bagi struktur  dan fungsi sel,sedangkan sel hewan tidak.
  • Kloroplas. Sel tumbuhan memiliki kloroplas yang berfungsi sebagai penyimpan klorofil guna untuk berfotosintesis, sedangkan sel hewan tidak.
  • Lisosom. Sel hewan memiliki lisosom yang berfungsi sebagai pengatur pencernaan makanan ( zat- zat yang masuk ke tubuh) ,sedangkan sel tumbuhan tidak.
  • Sentrosom. Sel hewan memiliki sepasang sentriol yang berfungsi sebagai pembelahan sel, sedangkan sel tumbuhan tidak.
  • Vakuola. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang besar guna untuk menyimpan cadangan makanan, sedangkan sel hewan kebanyakan tidak memiliki vakuola, tetapi ada juga namun berukuran sangat kecil.Contohnya adalah sel lemak.

Jadi, apakah karena perbedaan inilah yang membuat sel hewan dapat bertahan hidup lebih lama daripada tumbuhan? Atau malah sebaliknya?  Mari kita ungkap kebenarannya.

Pasti kita sudah tidak asing lagi bukan mendengar atau membaca berita mengenai tumbuhan yang telah berusia ratusan bahkan ribuan tahun lamanya.Seperti pohon kastanye yang terletak di Sisilia, Italia yang telah berumur 2.000 hingga 4.000 tahun. Pohon Jomon sugi,Yakushima, jepang yang telah berumur 5.000 tahun, karena hal ini pulau Yakushima masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO. Terdapat juga sekumpulan 16 pohon zaitun (The Sisiters Olive Tress of Noah) yang telah berumur 5.000 -6.000 tahun.  Dan ada juga berita yang mengejutkan yang saya kutip dari liputan6.com,melbourne  bahwa  telah ditemukan tanaman yang menyerupai alga atau ganggang merah yang telah hidup selama 1,6 miliar tahun lalu di laut dangkal. Sebelumnya juga telah ditemukan ganggang merah tertua yang berusia 1,2 miliar tahun. Para ilmuwan Swedia dapat memperkirakan usia ganggang ini dari indentifikasi bagian kloroplas serta struktur sel tumbuhan yang berguna untuk fotosintesis.

Lalu bagaimanakah dengan hewan? Hewan juga dapat hidup sampai berumur ratusan tahun, namun tak seperti lamanya tumbuhan dapat hidup. Contohnya terdapat ikan jenis orange roughy yang berumur 100 tahun.Paus biru yang dapat berumur selama 110 tahun. Lake Sturgeon yang berumur 150 tahun. Cacing pipa yang hidup di teluk Mesiko yang dapat hidup selama 170 -- 250 tahun lamanya. Ada juga seekor kerang quahog bernama Ming, yang dapat hidup selama 507 tahun.Umur hewan paling maksimal dapat berkisar antara 500 -- 600 tahun lamanya. Dari data -- data yang sudah saya kumpulkan, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan dapat hidup lebih lama daripada hewan.  Namun, apa faktor penyebabnya?

Dikutip dari Digital Journal, bahwa tumbuhan memiliki usia lama dibandingkan hewan.Penyebab pertama yaitu dinding sel yang berada pada sel tumbuhan  apabila kita lihat dari struktur bagian masing -- masing sel. Perlindungan sel tumbuhan lebih kuat karena tidak hanya memiliki membran sel yang melindungi inti sel, tetapi juga memiliki dinding sel.Dinding sel berfungsi untuk melindung bagian fungsi sel yang berada di dalamnya dari ancaman lingkungan luar. Dinding sel juga berfungsi untuk mencegah banyaknya air yang masuk berlebihan  sehingga sel tidak pecah serta sebagai pemberi bentuk. Sel tumbuhan mempunyai alga dan prokariota yang dapat mengembangkan dinding sel, sedangkan sel hewan tidak. Itulah mengapa sel hewan tidak memiliki dinding sel. Karena tidak memiliki dinding sel, sel hewan dapat bergerak secara aktif untuk mencari makanan, mencari habitat sendiri yang membuat tingkat ancaman bagi sel hewan lebih besar daripada sel tumbuhan.Sedangkan pada tumbuhan, tidak perlu beraktifitas terlalu banyak untuk mencari makanan karena tumbuhan sudah autotroph. Lingkungan pada sel sangatlah  berperan penting dalam menentukan kelangsungan hidup suatu organisme, seperti pada habitat hewan yang siklus kehidupannya terdapat banyak pemangsa seperti manusia, dimakan predator hal itu membuat tingkat kematian pada hewan jauh lebih besar daripada tumbuhan. Maka secara otomatis, sel tumbuhan akan lebih dapat bertahan hidup karena memiliki suatu perlindungan berupa dinding sel yang dapat bertahan dicuaca yang ekstrim sekalipun.

Penyebab kedua karena adanya penuaan sel pada tumbuhan dan hewan, seperti yang dikemukakan oleh Howard Thomas dari Aberystwth University di Wales tahun lalu dalam jurnal New Phytologist. Semakin bertambahnya umur suatu organisme, maka juga akan banyak masalah yang terjadi seperti penurunan kondisi yang mengarah pada kematian suatu organ. Tipe -- tipe penuaan pada tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu Senescence yang meliputi seluruh tubuh tanaman (overall senescence), bagian tanaman di atas tanah (top senescence), daun -- daunya (Deciduous senescence), dan daun-daun yang terdapat di bagian bawah suatu tanaman (Progressive Senescence). Selama masa penuaan, pada tingkat sel terjadi penyusutan struktur dan rusak membran seluler. Kondisi dan fungsi sel pun juga akan menurun. Sel juga dapat mengalami proses pembelahan dan DNA dapat mengalami mutasi. Mutasi adalah perubahan materi genetik pada suatu makhluk yang terjadi secara tiba -- tiba,acak dan dpat diartikan juga sebagai perubahan struktural  suatu jasad yang dapat terjadi karena factor luar atau karena kesalahan replikasi .Akibat dari mutasi ini adalah terjadinya kerusakan sel. Kerusakan sel yang terjadi dapat diperbaiki tetapi, sel hewan akan lebih membutuhkan banyak energi dibandingkan tumbuhan karena digunakan untuk bergerak aktif, proses metabolisme, mencari makan, berproduksi dan lain -- lainnya.

Berbeda dengan hewan, jika beberapa sel mengalami mutasi, sel lain akan mengambil alih dan terus menumbuhkan jaringan yang sehat. Walaupun tumbuhan mengalami sel -- sel yang rusak, hal itu tidak memberikan dampak yang besar karena tumbuhan dapat memproduksi makanannya sendiri dengan bantuan dari sinar matahari, karbon dioksida (CO2), air (H2O) dan kloroplas. Dengan melakukan fotosintesis, tumbuhan dapat memiliki banyak energi untuk melakukan pertumbuhan, dan memperbaiki sel -- sel yang rusak didalamnya.

Penyebab ketiga yaitu karena sel induk. Selama hampir 20 tahun, para ilmuwan diseluruh dunia telah mempelajari tindakan sel induk. Sel induk pada tumbuhan sangat berperan aktif ketika terjadi kerusakan sel lain.  Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari VIB dan Ghent University, bahwa sekarang telah diidentifikasi jaringan molekuler baru yang meningkatkan pemahaman kita tentang regulasi dan aktivitas sel punca. Sel punca adalah sel yang terdapat pada tumbuhan dan tumbuhnya sangat lambat serta pasti mengalami pembelahan yang merubah sel baru menjadi sel induk sejati.Sedangkan sel yang lain akan menjadi sel diam yang tetap sebagi cadangan. Sel diam ini sangat penting karenan memiliki kemampuan dalam proses pencegahan penuaan pada tumbuhan. Hal itu terjadi karena tumbuhan memanfaatkan sel induk yang memegang kunci penting dalam generasi sel baru tumbuhan tersebut. Sel induk juga berperan untuk melahirkan copy-an DNA ketika sebuah tumbuhan mengalami kerusakan sel. Dengan membentuk copy-an DNA tersebut, maka tumbuhan akan dapat terus tumbuh dan berkembang menggunakan sel baru tersebut.

Penyebab keempat yaitu vakuola. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang besar, sedangkan pada hewan kebanyakan tidak punya atau hanya berukuran kecil. Vakuola yang besar lebih memudahkan tumbuhan untuk menyimpan makanan, sehingga sel tumbuhan dapat bertahan lebih lama. Vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan sel tumbuhan karena dapat menjaga konsentrasi zat -- zat yang terlarut di dalamnya.

 Jadi berdasarkan penjelasan -- penjelasan dari berbagai macam teori penelitian para ilmuwan, fakta, dan opini dari saya, dapat ditarik kesimpulan bahwa sel tumbuhan memiliki ketahanan hidup yang lebih lama daripada sel hewan. Hal ini dikarenakan sel hewan membutuhkan lebih banyak energi untuk kelangsungan hidupnya dan juga terdapat berbagai ancaman yang dihadapi dibandingkan dengan sel tumbuhan.  Sel tumbuhan juga memiliki sel induk yang berperan aktif ketika terjadi kerusakan sel lain serta vakuola yang besar guna menyimpan cadangan makanan.Sekian dari saya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun