Sedangkan organisme uniseluler berukuran sangat kecil dan struktur tubuhnya sangat sederhana. Organisme uniseluler dapat hidup di daerah yang dianggap berbahaya bagi kehidupan manusia, kondisi asam, dan bahkan dalam kondisi radioaktif. Organisme ber sel tunggal ini tidak memiliki inti sel yang membuat tidak dapat mengontrol luas permukaan sel. Hal inilah yang menyebabkan organisme ber sel tunggal berukuran sangat kecil sehingga tak mampu untuk dilihat dengan mengunakan mata telanjang. Salah satu sel tunggal yang dapat dilihat manusia secara langsung adalah telur ayam yang belum dibuahi.
Sebagian besar sel berdiameter antara 1 -- 100 mikrometer dengan volume berkisar antara 1 -- 1000 m3.Sel hewan berdiameter sekitar 20 m, sel tumbuhan berdimater sekitar 40 , sel Amoebaberdiameter 90 -- 800 m, dan sel alga yang besar berdiamter 50.000 m.  Ukuran sel yang terpanjang adalah  serat Sclerenchymatous pada Boehmenia nevia, yaitu kurang lebih 55 cm sedangkan,  sel terkecil adalah bakteri Mycoplasma yang berdiameter 0,0001 sampai 0,001 mm. Mikroskop yang biasanya digunakan di laboratorium adalah bernama mikroskop cahaya. Pada mikroskop cahaya , cahaya tampak dilewatkan melalui spesimen menembus lensa kaca. Lensa kaca merefraksi (membelokkan) cahaya, kemudian bayangan spesimen diperbesardan diproyeksikan ke mata. Namun, apabila ingin mengamati struktur subseluler atau tingkat organel yang berada di dalam sel tidak dapat di amati menggunakan mikroskop cahaya. Organel -- organel sel hanya dapat diamati menggunakan mikroskop elektron.  Mikroskop elektron memfokuskan berkas electron melalui spesimen. Berkas elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek dari panjang gelombang cahaya tampak. Resolusi (penguraian) mikroskop elektron yaitu beratus -- ratus kali lipat lebih kecil dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Mikroskop elektron lebih baik digunakan untuk mengkaji spesimen sel mati, sedangkan mikroskop cahaya lebih cocok digunakan untuk mengkaji spesimen sel -- sel hidup.      Â
 Bila kita memlihat struktur pada sel, terdapat dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Setiap makhluk hidup tersusun dari salah satu tipe sel tersebut. Organisme yang memiliki sel prokariotik, yaitu Archaebacteria, Eubakteria, dan Cyanobacteria. Organisme yang memiliki sel eukariotik, yaitu Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Prokaryote merupakan bahasa yunani dari prokariotik yang berarti pro 'sebelum' dan karyon 'nukleus'. Pengertian dari prokariotik adalah sel makhluk hidup yang tidak memiliki inti sel. Karena tidak mempunyai membran inti sel sehingga materi genetik berada dalam bentuk tak beraturan 'nukleoid' yang terdiri dari 60 % DNA. Sel prokariotik memiliki DNA sirkuler (plasmid), sejumlah ribosom sebagai sintesis protein, membrane plasma sebagai pembatas sel, dan dinding sel pada luar membran plasma serta dilapisi kapsul seperti gel.
Prokariotik (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani, yakni pro artinya 'sebelum' dan karyon artinya 'kernel' atau 'nukleus'. Berdasarkan asal kata tersebut, sel prokariotik diartikan sebagai sel makhluk hidup yang tidak bernukleus atau tidak memiliki membran inti. Materi genetik pada (DNA) pada sel prokariotik tampak terkonsentrasi pada suatu tempat yang disebut nukleoid. Sel prokariotik memiliki DNA sirkuler (plasmid), sejumlah ribosom yang berfungsi untuk sintesis protein, membran plasma yang membatasi sel, serta dinding sel yang terdapat di sebelah luar membran plasma dan dilapisi kapsul seperti gel. Sebagian sel Prokariotik (bakteri) ada yang memiliki organel perlekatan berupa pili dan organel perlekatan berupa flagella, dan umumnya berdiameter 0,1 -- 1,0 m
Sedangkan sel eukariotik yang dalam bahasa Yunani: eu, berarti sebenarnya merupakan sel makhluk hidup bernukleus yang diselaputi membran. Di dalam membran ini terdapat cairan yang disebut sitoplasma. Pada sitoplasma atau daerah antara nukleus dan membran sel, terdapat medium semi cair yang disebut sitosol, serta organel-organel sel yang sebagian besar tidak terdapat pada sel prokariotik. Sel eukariotik umumnya berdiameter 10 -- 100 m.
Sel hewan, sel tumbuhan, dan sel bakteri merupakan unit kehidupan suatu organisme. Namun, pada kesempatan kali ini, kita akan belajar lebih khusus mengenai perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan merupakan sel eukariotik yang memiliki membran  inti sel, begitu pun juga dengan sel tumbuhan. Lalu, pada bagian apa yang membuat sel hewan dan sel tumbuhan berbeda?
Berikut bagian -- bagian sel yang berbeda antara sel hewan dan sel tumbuhan :
- Dinding sel. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi sebagai lapisan perlindungan bagi struktur  dan fungsi sel,sedangkan sel hewan tidak.
- Kloroplas. Sel tumbuhan memiliki kloroplas yang berfungsi sebagai penyimpan klorofil guna untuk berfotosintesis, sedangkan sel hewan tidak.
- Lisosom. Sel hewan memiliki lisosom yang berfungsi sebagai pengatur pencernaan makanan ( zat- zat yang masuk ke tubuh) ,sedangkan sel tumbuhan tidak.
- Sentrosom. Sel hewan memiliki sepasang sentriol yang berfungsi sebagai pembelahan sel, sedangkan sel tumbuhan tidak.
- Vakuola. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang besar guna untuk menyimpan cadangan makanan, sedangkan sel hewan kebanyakan tidak memiliki vakuola, tetapi ada juga namun berukuran sangat kecil.Contohnya adalah sel lemak.
Jadi, apakah karena perbedaan inilah yang membuat sel hewan dapat bertahan hidup lebih lama daripada tumbuhan? Atau malah sebaliknya? Â Mari kita ungkap kebenarannya.
Pasti kita sudah tidak asing lagi bukan mendengar atau membaca berita mengenai tumbuhan yang telah berusia ratusan bahkan ribuan tahun lamanya.Seperti pohon kastanye yang terletak di Sisilia, Italia yang telah berumur 2.000 hingga 4.000 tahun. Pohon Jomon sugi,Yakushima, jepang yang telah berumur 5.000 tahun, karena hal ini pulau Yakushima masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO. Terdapat juga sekumpulan 16 pohon zaitun (The Sisiters Olive Tress of Noah) yang telah berumur 5.000 -6.000 tahun.  Dan ada juga berita yang mengejutkan yang saya kutip dari liputan6.com,melbourne  bahwa  telah ditemukan tanaman yang menyerupai alga atau ganggang merah yang telah hidup selama 1,6 miliar tahun lalu di laut dangkal. Sebelumnya juga telah ditemukan ganggang merah tertua yang berusia 1,2 miliar tahun. Para ilmuwan Swedia dapat memperkirakan usia ganggang ini dari indentifikasi bagian kloroplas serta struktur sel tumbuhan yang berguna untuk fotosintesis.
Lalu bagaimanakah dengan hewan? Hewan juga dapat hidup sampai berumur ratusan tahun, namun tak seperti lamanya tumbuhan dapat hidup. Contohnya terdapat ikan jenis orange roughy yang berumur 100 tahun.Paus biru yang dapat berumur selama 110 tahun. Lake Sturgeon yang berumur 150 tahun. Cacing pipa yang hidup di teluk Mesiko yang dapat hidup selama 170 -- 250 tahun lamanya. Ada juga seekor kerang quahog bernama Ming, yang dapat hidup selama 507 tahun.Umur hewan paling maksimal dapat berkisar antara 500 -- 600 tahun lamanya. Dari data -- data yang sudah saya kumpulkan, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan dapat hidup lebih lama daripada hewan. Â Namun, apa faktor penyebabnya?