Mohon tunggu...
Ivana Amelia
Ivana Amelia Mohon Tunggu... Editor - Bermula dari kata, berakhir dengan senyum

Pengarang kecil yang ingin menjadi bintang angkasa~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tapakan Suara Hati Terdalam

6 Maret 2022   20:26 Diperbarui: 6 Maret 2022   20:31 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nestapa hati menatap patrian sunyi rajutan masa lalu yang tak kiaskan oleh apapun. Mencoba melangkah maju membuka lembaran baru dalam buku sejarah, melukis cerita baru layaknya cerita dongeng.

 Tapi…

Ya, sadar diri tak setinggi langit angkasa bila hidup tak semulus cerita yang didongengkan ibu sebagai pengantar tidur. Bintang langit hitam berikan aku satu kesempatan dalam meminta, biarlah aku merasakan nyamannya dan indahnya hidup di masa muda tanpa tersandung batu karam.

 Banyak orang mulai berkata bila hidupmu itu terlalu mengada-ada, kepalsuan selalu kau tunjukkan dalam setiap kegiatan. Namun tahukah kamu, inilah aku…

 Aku yang sedang berusaha bangkit dari deranya luka dalam, mencari sandaran kebahagiaan melangkah diatas langit-langit awan tanpa merasa ada beban dalam hidup. Ingin ku pinta untuk hidup bagai burung gereja, terbang bebas kian kemari tanpa memikirkan akan makan apakah esok pagi.

Melayangkan seluruh pikiran belaka pancarkan senyuman baru setiap pagi baru. Aku memang bukanlah anak raja yang bisa bebas meminta, tetapi apa salahnya bila memberi kesempatan untuk berpikir cara mengubah hidup. Hidup memanglah tidak adil, maka kita harus memiliki hati sekuat baja.

 Teman terdekatmu sendiri akan menikammu dikala kau terpejam, menikmati senja namun tak terlena jangan biarkan celah datang kepadamu. Berperan seperti pemain film yang mendapat penghargaan OSCAR berlaga baik namun merusak dibelakang, seolah menjadi yang terbaik namun menjatuhkan. Taukah kamu rasanya sakit menderu dalam hati, sulit melangkah maju sehingga harus merangkak.

 Bintang fajar bantulah hamba dalam menyelesaikan misi hidup ini, sampai jumpa wahai kanda pilu lara…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun