Mohon tunggu...
Ivana Agustina
Ivana Agustina Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

human society

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep dan Sejarah Ilmu Sosiologi

7 Juli 2022   12:38 Diperbarui: 7 Juli 2022   12:38 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan bermasyarakat, lantas apa itu masyarakat?

Masyarakat merupakan sekumpulan individu yang punya unsur hubungan antar anggota, ada kepentingan bersama, dan ada kebudayaan atau tradisi tertentu yang mengikat antar anggota individu.

Perkembangan sosiologi sendiri dibagi menjadi 3 tahap:
1. Perkembangan Abad Kuno (SM)

Pada tahap ini perkembangan manusia terjadi secara alamiah seperti masyarakat Kota Athena yang dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu; manusia sejati (lelaki), setengah manusia ( perempuan), dan bukan manusia (budak dan non Yunani).

2. Perkembangan Abad Pertengahan (15-17 SM)

Pada tahap ini manusia diperlakukan sewenang-wenang oleh Raja, mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana, manusia tidak bisa tahu dan menentukan apa yang akan terjadi pada masyarakatnya. Pada saat ini Raja berkuasa atas nama Tuhan dan tidak bisa disalahkan, sementara rakyat bisa ditindas raja melalui pembebanan pajak tinggi dan penistaan yang berujung dijatuhi hukuman mati.

3. Abad Pencerahan (17-18 SM)

Pada tahap ini muncul berbagai revolusi yang membawa perubahan sangat pesat kedalam berbagai aspek kehidupan, dari revolusi industri, revolusi Amerika 1776, dan revolusi prancis 1789. Pada saat ini pula ada kekuasaan absolut yang menyebabkan penguasa cenderung melakukan korupsi. Dari berbagai revolusi ini menyebabkan banyak perubahan sosial dalam masyarakat, seperti perubahan struktur masyarakat, pembagian hak kekayaan dari kaum kaya ke rakyat jelata, dan pemimpin yang punya kekuasaan absolut kini diatur oleh undang-undang yang berlaku.

Selain itu, adanya revolusi juga menyebabkan perubahan ke arah yang berkonotasi negatif, seperti; kemiskinan, konflik sosial, pemberontakan, pencopetan, perang, penindasan ras/suku, dll. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap perubahan yang terjadi pasti ada konsekuensi, baik itu positif maupun negatif, tergantung lingkungan itu membentuk pola perubahan yang akan terjadi dalam masyarakatnya. Perubahan bukanlah sebuah nasib yang harus diterima begitu saja, akan tetapi sebuah perubahan bisa dilihat dan diarahkan, karena ada hukum sebab- akibat dari perilaku yang dilakukan oleh individu ataupun masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun