Mohon tunggu...
Ivana Prima Rachmawati
Ivana Prima Rachmawati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

writting is a recreation of mind

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Panjat Pinang dalam Berkarir

11 Januari 2014   22:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:55 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panjat Pinang adalah sebuah kegiatan memanjat batang pinang yang telah dilumuri oli dengan maksud supaya menjadi licin. Kegiatan ini dilakukan oleh banyak orang sekaligus secara bersama-sama dengan tujuan untuk memperoleh (mengambil) hadiah-hadiah yang disediakan di puncak pohon tersebut. Peraturan permainannya adalah ada sekelompok orang yang berusaha memanjat batang pinang tersebut dengan cara satu (atau beberapa orang) berada di bawah dan orang lain memanjat mereka yang dibawah. Hal itu dilakukan terus menerus hingga ada yang mencapai puncak untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut. Sungguh merupakan cerminan bangsa Indonesia, bekerja bersama dan bergotong royong demi kebaikan dan tujuan yang sama. Semua orang bergembira walaupun orang yang ada di bawah harus ‘diinjak’ oleh orang yang memanjat di atasnya. Semua tersenyum bahagia. One wise man said, karir yang ada di tempat saya meniti karir ini mirip-mirip dengan konsep lomba panjat pinang. Mungkin tidak disini saja cara orang berkarir seperti ini… mostly…mostly everywhere I think… Gimana bisa? Well, banyak kan kita jumpai di beberapa perusahaan mempunyai CEO muda? Bahkan pemimpin-pemimpin pemerintahan pun juga muda? Nah… seseorang ini bercerita pada saya bahwa karir dimana-mana juga begitu. Orang-orang ‘lama’ yang lebih senior dalam perusahaan seperti beliau ini tetap berada di bawah dengan ikhlas menerima dan menyokong orang-orang ‘baru’ di perusahaan seperti saya ini untuk ‘memanjat’ diatasnya begitu selamanya. Kata beliau, takdir beliau memang begitu. Untuk terus berada di bawah dan bertugas menyokong orang lain untuk terus bisa naik ke atas hingga ada orang yang berhasil mencapai puncak untuk mengambil hadiah-hadiah dan menunggu hadiah tersebut dibagikan. Setiap orang terlahir di dunia dengan tugas yang berbeda-beda. Dalam hal memanjat pinang ini, ada orang yang memang cocok dan memiliki keahlian khusus dan berhati sangat besar untuk berada di bawah dan bertugas menyokong teman-teman nya untuk terus memanjat hingga atas. Ada orang yang memang terlahir dengan spesifikasi khusus dan ahli memanjat hingga atas dan bertugas mengambil hadiah. Setiap orang memiliki keahlian yang berbeda-beda. Namun demikian, terdapat segregasi risiko yang berbeda juga dalam setiap tugas yang diberikan Tuhan bagi setiap orang. Dalam konteks panjat pinang, orang yang berada di bawah tidak mungkin bisa jatuh sehingga memang dia bertugas memikul banyak beban dari orang yang memanjatnya. Sedangkan orang yang bertugas memanjat, memang beban yang dipikul tidak berat, tapi kalau tidak tangkas ia akan jatuh dan menderita sakit mungkin hingga patah tulang. Semakin tinggi memanjat, semakin tinggi risiko yang ditanggung apabila terjatuh. Sehingga saya berkesimpulan, bukan hanya Tuhan yang memberikan takdir apakah kita harus bertugas sebagai orang yang dibawah maupun sebagai pemanjat dengan apa yang diberikan Tuhan dalam masing-masing keahlian kita. Namun kita juga terlibat dalam keputusan untuk memilih terus berada di bawah atau memanjat dengan preferensi risiko yang berbeda-beda. Risiko yang hanya kita yang tau seberapa besar kita dapat menerima risiko tersebut. Jika kita merasa mampu dan bisa untuk jadi penyokong, jadilah penyokong. Jika kita merasa mampu dan bisa untuk jadi pemanjat, jadilah pemanjat. Janganlah penyokong terus-terusan merasa ‘diinjak’ oleh pemanjat dan  saling menjatuhkan hingga tak seorangpun dapat mengambil hadiah di pucuk tiang. Tetaplah berkarir seperti sedang bermain panjat pinang. Semua orang ikhlas dengan tugasnya. Semua orang bahagia dan semua orang mendapat hadiah. Kemudian, bagaimana cara pembagian hadiah yang diperoleh tersebut itu urusan lain. Yang terpenting masing-masing bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas sendiri-sendiri, semua orang bahagia dan mufakat dalam menentukan pembagian hadiah. InsyaAllah pasti tim tersebut dapat memenangkan lomba panjat pinang. Salam, I.R

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun