Mahasiswa sebagai elemen penting dan sebagai garda terdepan dalam sektor masyarakat dan bangsa perlu mempertegas kembali peran dan posisinya. Mahasiswa  dalam hal ini di haruskan  sebagai penggerak harus banyak berbenah dan menguatkan nalarnya dalam melihat dan merespons situasi yang terjadi di lingkungannya (kampus maupun masyarakat).
Mahasiswa sendiri pun memiliki banyak sekali makna salah satu nya adalah secara etimologi yaitu ter-pelajar,yang dimana mahasiswa terpelajar secara moral,akhlak bahkan etika yang menjadi cerminan untuk masyarakat.
Tentunya, untuk dapat mempertajam penglihatan dan merespons kondisi di sekitarnya, mahasiswa perlu paham akan perannya di masyarakat sebagai penyambung lidah masyarakat serta harus tetap menjaga dari segi keintelektualitasan mahasiswa itu sendiri Demi menunjang kesejahteraan masyarakat.
Mahasiswa paling di kenal dengan keintelektualitasan,yang sering terdengar ketika ingin menyelesaikan masalah selalu dengan menggunakan akal nya bukan dengan ototnya,beradu argumen dengan intelektual nya hingga terjadi perdebatan,saya rasa itu adalah hal yang biasa karena bagian dari dinamika mahasiswa yang senang untuk beradu argumen dan juga itu sah-sah saja karena saling menyampaikan pendapat serta menyatukan pikiran untuk bagaimana nantinya tetap menjadi garda terdepan dalam penyambung lidah rakyat ataupun sebagai agen perubahan dalam membangun bangsa."Ucap Ivan Agripina Abraham,selaku Ketua Komisi 3 MPM KM-Poltekba,05/04/2021."
Inteluaklitas mahasiswa harus selalu dipertahankan dalam dunia akademik bahkan menjalankan tugasnya sebagai penyambung lidah rakyat.Dalam menyampaikan pendapat dengan inteluaklitas pun harus di penuhi dengan etika agar tidak merusak norma-norma dari moralitas mahasiswa itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H