Mohon tunggu...
Iva Faizah
Iva Faizah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Magister Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Ekonomi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Digitalisasi Keborosan

29 Desember 2016   16:20 Diperbarui: 29 Desember 2016   16:45 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

DIGITALISASI DAN KEBOROSAN

Oleh : Iva Faizah

Mahasiswi Program Magister Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Globalisasi merupakan momentum yang sangat baik bagi berkembangnya peradaban manusia pada setiap lini kehidupan. Adanya globalisasi menghantarkan berbagai perkembangan dan kemajuan yang pesat terutama dalam dunia teknologi dan informasi. Adanya kemajuan teknologi informasi atau yang biasa kita kenal dengan era digital seperti saat ini, membuat terbukanya batasan ruang dan waktu dalam berkomunikasi antara satu individu dengan individu yang lainya, sehingga komunikasi yang tadinya tidak mungkin atau sulit kita lakukan dengan seseorang yang berjarak jauh dengan kita menjadi sangan dimudahkan dan seolah-olah berada pada satu ruang dan satu waktu dengan kita ketika berkomunikasi.

Internet menjadi salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang perkembanganya dirasa sangat cepat secara global. Di Indonesia sendiri menurut survey yang dilakukan sepanjang tahun 2016 oleh Asosiasi Penyelenggara Jaaringan Internet Indonesia (APJII) menyatakan bahwa 132,7 Juta Warga Indonesia telah terhubung dengan internet adapun total penduduk Indonesia sendiri sekitar 256,2 Juta jiwa hal tersebut mengindikasikan bahwa terjadi kenaikan sebesar 52,8% pengguna internet Indonesia setelah dilakukanya survey pada tahun 2014 yang hanya sekitar 88 juta jiwa. Adanya peningkatan pada pengguna internet tersebut salah satunya disebabkan oleh mudahnya memperoleh perangkat smartphone sebagai salah satu perangkat penghubung jaringan internet.

Kemudahan yang ditawarkan dalam dunia digital seperti jaringan Internet ini, memudahkan proses komunikasi saja namun juga dimudahkan dalam mengakses setiap informasi yang datang dari berbagai sektor dari seluruh dunia. Kemudahan dalam mengakses informasi tersebut dimanfaatkan oleh sebagian kalangan termasuk didalamnya adalah penjual dalam memasakarkan barang daganganya secara digital atau biasa kita kenal pada masa sekarang dengan online shop. Online shop sendiri sangat memudahkan pembeli untuk memilih dan membeli suatu barang yang diinginkan tanpa harus menghabiskan waktu untuk mengunjungi sebuah toko atau market yang menawarkan barang dagangannya melainkan bisa dilakukan secara terpisah pada waktu dan tempat yang berbeda.

Online shop di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat berdasarkan riset Online Shopping Outlook 2015 yang dikeluarkan oleh BMI research mengungkapkan nilai belanja online pada 2014 mencapai 21 triliun. Sedangkan data dari APJII sampai Januari 2016, pengguna internet di Indonesia 48% diantaranya merupakan pengguna internet harian. Bila merujuk pada populasi penduduk Indonesia yang sangat besar, potensi perkembangan Online Shop di Indonesia sangat besar. Harga koneksi internet yang semakin terjangkau dengan jaringan pita lebar yang makin luas mendorong minat dan antusias masyarakat untuk terus menggunakan internet dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Berbagai tawaran menarik pada online shopping juga menjadi salah satu faktor semakin meningkatnya jumlah konsumen dan transaksi online. Salah satunya adalah dengan memberikan discount, seperti yang terjadi pada HARBOLNAS (Hari Belanja Online Nasional) yang diperingati setipa tanggal 12 Desember. Seperti berita yang dilansir dari Harbolnas.com yang menerangkan bahwa lebih dari 200 E-Commerce yang bergabung dan manawarkan discount sampai dengan 90%.

Adanya kemudahan dan tawaran yang menarik pada transaksi online shopping tersebut mengakibatkan masyarakat akan cenderung berprilaku konsumtif karena proses konsumsi mengarah pada hedonic motive, dimana dengan adanya kenyamanan, kemudahan dan berbagai teknik pemasaran yang menarik tersebut, motivasi mengkonsumsi seseorang akan berubah dari yang semula adalah untuk memenuhi kebutuhan menjadi suatu kesenangan sendiri sehingga tidak memperhatikan manfaat dari produk yang dibeli atau dikonsumsi. Dengan terbentuknya tujuan hedonic motive pada perilaku konsumen akan menimbulkan setiap konsumen bersifat konsumtif dan dekat dengan keborosan sementara konsep Islam mengenai konsumsi merangkan bahwa konsumsi tetap pada tujuan utamanya yakni pemenuhan kebutuhan. Maka bagaimana seharusnya sebagai umat muslin ketika melakukan konsumsi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun