Mohon tunggu...
Iva Dwi
Iva Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Apakah Sekarang Menabung di Bank Malah Rugi? Bunganya Hanya 0 Persen

23 September 2022   08:22 Diperbarui: 23 September 2022   09:15 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini beberapa perbankan menetapkan suku bunga tabungan sangat rendah hanya  dikisaran 0-1 persen. Ini bukti kebjiakan suku bunga tabungan yang rendah di beberapa bank.

Bank Mandiri

Saldo tabungan rupiah di Bank Mandiri dari nominal Rp 0 hingga kurang dari Rp 50 juta, memiliki suku bunga 0 persen. Sementara saldo Rp 50 juta sampai kurang dari Rp 500 juta, suku bunganya 0,1 persen. Saldo antara Rp 500 juta hingga di atas Rp 1 miliar mendapatkan suku bunga 0,6 persen.

BNI

Pada tabungan BNI Taplus, saldo kurang dari Rp 1 juta mendapatkan suku bunga 0 persen. Sementara saldo Rp 1-50 juta mendapatkan suku bunga tabungan 0,10 persen. Saldo di atas Rp 50 juta sampai Rp 500 juta mendapatkan bunga 0,2 persen. Saldo di atas Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar, akan mendapatkan suku bunga 0,6 persen. Saldo di atas Rp 1 miliar mendapatkan bunga 0,80 persen.

BTN

Pada tabungan Batara BTN, saldo kurang dari Rp 1 juta tidak mendapatkan bunga alias 0 persen. Selanjutnya, saldo di atas Rp 1 juta hingga Rp 50 juta sampai Rp 500 juta, mendapatkan bunga 0,1 persen. Saldo di atas Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar mendapatkan bunga 0,5 persen, dan saldo di atas Rp 1 miliar hingga di atas 2 miliar mendapatkan suku bunga 1 persen.

BCA

Untuk produk Tahapan BCA, saldo kurang dari Rp 10 juta mendapatkan saldo 0 persen. Saldo Rp 10 juta sampai kurang dari Rp 500 juta mendapatkan saldo 0,01 persen. Selain itu, saldo Rp 500 juta sampai kurang dari Rp 1 miliar hanya akan mendapatkan suku bunga 0,02 persen, sementara saldo di atas Rp 1 miliar akan mendapat bunga 0,05 persen.

Kini menabung di bank sudah tidak menguntungkan apalagi yang nominal simpanannya kecil, karena antara bunga yang didapatkan dengan biaya administrasi dan pajak akan menggerus nilai tabungan.  Sementara itu, nasabah juga harus membayar biaya admin tiap bulan, biaya transfer, dan biaya-biaya lain yang dipotong dari saldo nasabah. Dengan bunga yang serendah itu, tentu nilai uang yang ditabung akan semakin berkurang jika diendapkan di rekening tabungan. Belum lagi, dengan adanya inflasi setiap tahunnya dapat menggerus nilai uang yang ditabung tersebut.

Meskipun begitu, minat masyarakat menabung di bank masih tinggi. Masyarakat tidak peduli dengan suku bunga yang didapatkan, tetapi lebih memanfaatkan tabungan di bank untuk memudahkan transaksi sehari-hari lantaran saat ini metode pembayaran banyak dilakukan secara digital. Selain itu, tempat yang paling efektif untuk menyimpan uang adalah di bank. Ini menunjukkan perubahan bahwa nasabah tidak lagi mementingkan suku bunga tabungan karena kini tabungan telah beralih fungsi yaitu untuk memudahkan transaksi keungan sebab faktor digitalisasi. Kemudian, masyarakat juga banyak yang menabung di bank untuk kebutuhan lain, seperti sebagai dokumen saat pengajuan visa perjalanan keluar negeri atau sebagai syarat kredit di bank.

Masyarakat harus lebih kreatif dalam menyimpan gaji dan pendapatannya. Sebab, kini produk tabungan tidak bisa dijadikan satu-satunya tempat menyimpan uang. Masyarakat dapat mulai mencari berbagai instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan target investasinya agar nilai uangnya dapat tetap berkembang. Bisa diversifikasi ke surat utang ritel misalnya yang bunganya jauh lebih tinggi dibanding simpanan bank atau alihkan sebagian ke emas, valas, dan reksadana saham.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun