Saat ini beberapa perbankan menetapkan suku bunga tabungan sangat rendah hanya  dikisaran 0-1 persen. Ini bukti kebjiakan suku bunga tabungan yang rendah di beberapa bank.
Bank Mandiri
Saldo tabungan rupiah di Bank Mandiri dari nominal Rp 0 hingga kurang dari Rp 50 juta, memiliki suku bunga 0 persen. Sementara saldo Rp 50 juta sampai kurang dari Rp 500 juta, suku bunganya 0,1 persen. Saldo antara Rp 500 juta hingga di atas Rp 1 miliar mendapatkan suku bunga 0,6 persen.
BNI
Pada tabungan BNI Taplus, saldo kurang dari Rp 1 juta mendapatkan suku bunga 0 persen. Sementara saldo Rp 1-50 juta mendapatkan suku bunga tabungan 0,10 persen. Saldo di atas Rp 50 juta sampai Rp 500 juta mendapatkan bunga 0,2 persen. Saldo di atas Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar, akan mendapatkan suku bunga 0,6 persen. Saldo di atas Rp 1 miliar mendapatkan bunga 0,80 persen.
BTN
Pada tabungan Batara BTN, saldo kurang dari Rp 1 juta tidak mendapatkan bunga alias 0 persen. Selanjutnya, saldo di atas Rp 1 juta hingga Rp 50 juta sampai Rp 500 juta, mendapatkan bunga 0,1 persen. Saldo di atas Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar mendapatkan bunga 0,5 persen, dan saldo di atas Rp 1 miliar hingga di atas 2 miliar mendapatkan suku bunga 1 persen.
BCA
Untuk produk Tahapan BCA, saldo kurang dari Rp 10 juta mendapatkan saldo 0 persen. Saldo Rp 10 juta sampai kurang dari Rp 500 juta mendapatkan saldo 0,01 persen. Selain itu, saldo Rp 500 juta sampai kurang dari Rp 1 miliar hanya akan mendapatkan suku bunga 0,02 persen, sementara saldo di atas Rp 1 miliar akan mendapat bunga 0,05 persen.
Kini menabung di bank sudah tidak menguntungkan apalagi yang nominal simpanannya kecil, karena antara bunga yang didapatkan dengan biaya administrasi dan pajak akan menggerus nilai tabungan. Â Sementara itu, nasabah juga harus membayar biaya admin tiap bulan, biaya transfer, dan biaya-biaya lain yang dipotong dari saldo nasabah. Dengan bunga yang serendah itu, tentu nilai uang yang ditabung akan semakin berkurang jika diendapkan di rekening tabungan. Belum lagi, dengan adanya inflasi setiap tahunnya dapat menggerus nilai uang yang ditabung tersebut.
Meskipun begitu, minat masyarakat menabung di bank masih tinggi. Masyarakat tidak peduli dengan suku bunga yang didapatkan, tetapi lebih memanfaatkan tabungan di bank untuk memudahkan transaksi sehari-hari lantaran saat ini metode pembayaran banyak dilakukan secara digital. Selain itu, tempat yang paling efektif untuk menyimpan uang adalah di bank. Ini menunjukkan perubahan bahwa nasabah tidak lagi mementingkan suku bunga tabungan karena kini tabungan telah beralih fungsi yaitu untuk memudahkan transaksi keungan sebab faktor digitalisasi. Kemudian, masyarakat juga banyak yang menabung di bank untuk kebutuhan lain, seperti sebagai dokumen saat pengajuan visa perjalanan keluar negeri atau sebagai syarat kredit di bank.
Masyarakat harus lebih kreatif dalam menyimpan gaji dan pendapatannya. Sebab, kini produk tabungan tidak bisa dijadikan satu-satunya tempat menyimpan uang. Masyarakat dapat mulai mencari berbagai instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan target investasinya agar nilai uangnya dapat tetap berkembang. Bisa diversifikasi ke surat utang ritel misalnya yang bunganya jauh lebih tinggi dibanding simpanan bank atau alihkan sebagian ke emas, valas, dan reksadana saham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H