Mohon tunggu...
Inosensius Gusti Wicaksono
Inosensius Gusti Wicaksono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mas-mas biasa yang mulai mencoba untuk menulis, dimulai dari tugas-tugas kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Erving Goffman dan Dramaturginya

11 Oktober 2022   21:22 Diperbarui: 11 Oktober 2022   21:30 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Erving Goffman

Erving Goffman merupakan seorang sosiolog yang lahir pada 11 Juni 1992, di Mannville, Kanada. Goffman mendapatkan gelar sarjananya dari Universitas Toronto, Kanada. Dan mendapat gelar doktor dari Unversitas Chicago, Amerika Serikat. Goffmann dikenal sebagai etnometodologi, karena ia sangat dekat dengan kajian tokoh-tokoh antropologi. Etnometodologi sendiri adalah sebuah studi untuk memahami bagaimana sebuah tatanan sosial terbentuk di dalam interaksi sosial dan bagaimana proses terbentuknya tatanan sosial tersebut.

The Presentation of Self in Everyday Life merupakan karya terbesar dari Goffman yang membahas mengenai dramaturgi yang menjadi konsep besar dalam pemikirannya. Goffman kemudian meninggal di masa kejayaannya pada 19 November 1982, di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika serikat.

Goffmann memfokuskan penelitiannya kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan sebuah interaksi antara masyarakat dengan simbol-simbol yang ada di masyarakat. Simbol-simbol sendiri merupakan salah satu bagian penting dalam kajian interaksionisme simbolik menurut Mead, Goffmann juga menyetujui hal itu, sehingga Goffmann juga memfokuskan penelitiannya pada hal tersebut.

Selain simbol-simbol, interaksionisme simbolik menurut Goffmann juga mengacu kepada konsep impresi, manajemen, role distance, dan secondary adjustment.

Dramaturgi

Dramaturgi merupakan sebuah pengembangan dari suatu kajian yang sebelumnya sudah ada, yaitu dramatisme yang dijelaskan oleh Kenneth Burke. Istilah dramaturgi ini juga identik dengan drama atau pertunjukan fisik di atas panggung, di mana seseorang memainkan karakter tertentu yang dimiliki oleh orang lain. Di dalam dramaturgi, terdapat dua konsep besar yang menjadi dasar dalam pemikiran ini, yaitu front stage atau panggung depan dan back stage atau panggung belakang.

Front Stage

Di sini merupakan bagian pertunjukan, di mana berfungsi untuk mendefinisikan situasi penyaksian pertunjukan. Front stage juga dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu setting, personal front, dan expressive equipment. Setting merupakan pemandangan fisik yang harus ada apabila individu memainkan peran, sedangkan personal front ialah bagaimana aktor berpenampilan di depan masyarakat, dan expressive equipment yaitu sebuah perlengkapan untuk mengekspresikan diri sang aktor di depan masyarakat. Expressive equipment terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu appearance (penampilan aktor) dan manner (perilaku aktor). Penampilan erat kaitannya dengan perilaku. Ketika kita adalah seorang mahasiswa, maka kita akan berpenampilan selayaknya mahasiswa dan berperilaku juga selayaknya mahasiswa. Kita tidak akan berpenampilan seperti anak SD dengan perilakunya jika kita merupakan seorang mahasiswa. Di front stage ini, setiap individu dalam masyarakat akan menampilkan berbagai hal yang berbeda, sesuai dengan jati dirinya.

Back Stage

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun