Mohon tunggu...
Ittaqi H.N
Ittaqi H.N Mohon Tunggu... -

mahasiswa UNHASY Tebuireng Jombang dan pengelola sanggar Inti'asy PPP. Walisongo Jombang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Politikus Bersarung

5 November 2014   14:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:35 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengijakkan kaki-kaki suci pada jendela keabadian

Menelan ayat-ayat yang tak penah patah dalam sejarah

Munculkan peranakan suci dari

Kaki-kaki cahaya yang tertelan bumi

Mereka masih semapat

Bercerita tentang masa depan yang kekal

Tentang sayonara yang berpijar

Dan tentang mata yang menjahit cahaya

Saat semua merasa sepi

Diam, padam dan hanya Tuhan, dan

Malaikat bersarung mengisahkan

Tentang dua yang memecahkan malam

Tentang air suci yang syarat makna

Tentang doa yang tak pernah hilang oleh masa

Dan tentang jiwa yang tak pernah puas dengan Tuahnnya

Setialah jiwa-jiwa sang maalikat bersarung dengan doa

Dengan paras ayat sejahtera

Yang meminta pada TuahnNya

Yang bersujud di ujung malamNya

Dan hanya Tuhan pemilik segala rasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun