mahasiswa manajemen fakultas ekonomi dan bisnis Islam, saya memutuskan untuk pulang di kampung saya untuk mengikuti pilkada.sebelum keberangkatan,saya harus mempertimbangkan pilihan transportasi apakah saya naik mobil sewa atau tumpangan dengan teman.menggunakan konsep opportunity cost, tetapi syaa memilih tumpangan dengan teman karna waktu tempuhnya lebih singkat meskin pun sedikit macet.
Saya seorangSetibanya saya di kampung saya memperhatikan geliat ekonomi yang meningkat. Banyak pedagang menjajakan atribut kampanye seperti kaos dan berbagai makanan,memanfaatkan tingginya jumlah pemudik. Saya langsung teringat teori supply and demand yaitu meningkatnya permintaan akibat pilkada mendorong kenaikan harga dan peluang usaha yang baru.
Selain itu saya menyadari adanya externalitas positif.pilkada tidak hanya mendorong partisipasi politik, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal, seperti transportasi dan sektor informal. Namun saya juga melihat sisi lain,seperti kemacetan yang menjadi eksternalitas negatif.
Melalui pengalaman ini,saya memahami bagaimana keputusan individu dan fenomena sosial politik dapat mempengaruhi dinamika pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H