Familiar dengan istilah 'gerilya'? Dalam dunia marketing, pemasaran gerilya dipopulerkan Jay Conrad Levinson dalam buku Gerrilla Marketing pada tahun 1984.
Adythia Pratama selaku  Founder & CEO dari PT Braja Biru Abadi, perusahaan yang memelopori produk "Integrated Marketing System" kerap menggunakan sistem marketing yang mengintegrasikan cara pemasaran konvensional dengan cara pemasaran digital.
Produk usahanya ada berupa development aplikasi teknologi baru bernama "Instant App: Aplikasi Tanpa Install" dan juga pembuatan merchandise kreatif. Â Pria kelahiran 22 Agustus 1996 ini aktif menjabat sebagai konsultan pemasaran digital di beberapa perusahaan, salah satunya di PT Seraya Perkasa Mututama, pabrik manufaktur spesialis roda gigi terbesar di Indonesia.
Berkat reputasinya di pemasaran digital yang menakjubkan, beliau pernah menjabat sebagai Business Development di Ekle's Aesthetic & Laser Clinic dimana klinik tersebut mendapatkan penghargaan pada tahun 2020 sebagai "Fastest Growing Aesthetic Clinic in Indonesia" dengan rekor pembukaan 20 klinik kecantikan dalam waktu 4 tahun.
Selain menjadi konsultan marketing, beliau juga aktif mengisi seminar di dunia bisnis klinik kecantikan seperti International SWAM 2019 sebagai Marketing Lecturer, Indonesia Anti Aging Conference (Jakarta) 2019 sebagai Marketing Lecturer, Indonesia Anti Aging Conference (Sumatera Selatan) 2020 - sebagai Marketing Lecturer, Central Java SWAM 2020 sebagai Marketing Lecturer.
Adythia Pratama mengembangkan strategi Guerilla Marketing yang diadaptasi dari konsep Jay Conrad Levinson (Senior Vice President di J. Walter Thompson) dengan matang. Strategi marketing ini menggunakan modal minim namun memberikan dampak maksimal, membuat strategi ini cukup inspiratif diterapkan dalam pemasaran digital seperti sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H