Mohon tunggu...
Tata
Tata Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - hi there

i have nothing to prove but well im here

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meditasi dan Krisis Spiritualitas di Masa Pandemi

31 Desember 2021   19:34 Diperbarui: 31 Desember 2021   20:40 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sasaran dari Terapi Transpersonal ini, yakni menautkan kembali (re-connect) individu, conscious ego dengan subconscious yang ada di dalam diri individu tersebut diintegrasikan dengan tujuan untuk menghidupkan, menyembuhkan diri (self-healing) dengan meningkatkan kemampuan pada individu. Dengan terapi transpersonal diharapkan dapat memperoleh bentuk hasil di antara lain:

  1. Perlunya pemahaman, yaitu peran dalam perwujudan pengalaman pribadi seperti ide, kepercayaan, dan ekspektasi. Melatih individu untuk memahami bentuk energi  psikis karena sangat berlaku di setiap pengalaman, seperti perasaan,  pikiran, dan emosi.
  2. Sadar, kemudian menjelajahi kepercayaan, ekspektasi, dan ide yang dimiliki. Kekuatan dari pikiran conscious dipahami dan diapresiasi. Hal ini sangat esensial. Seseorang perlu sadar bahwa dirinya mempunyai kendali penuh pada pikiran sadarnya.
  3. Terdapat kepercayaan-kepercayaan yang bertentangan, maka perlu dikategorikan dan berdamai.
  4. Memohon bantuan serta arahan dari hati nurani. Hati Nurani dan ego pada seseorang harus seimbang. Hati nurani tidak dapat diberi masukan pada ego jika tidak seimbang.

Dalam menurunkan tingkat stress dengan meditasi, selama melaksanakan proses terapi dapat merasakan kenyamanan serta ketenangan, walau pada awalnya mengalami kesulitan dalam konsentrasi, namun akhirnya dapat dilakukan dengan baik. Individu akan merasa keadaan yang lebih baik, baik secara kesehatan fisik mereka maupun dari sisi psikis setelah terapi diselesaikan. Contohnya, seperti dapat berpikir lebih tenang dan fokus, jika dilihat dari segi psikis. Serta dengan menerapkan mindfulness untuk mengurangi resiko terburuk akibat kehilangan. Mindfulness merupakan suatu kondisi ketika individu memberikan secara penuh atensinya dengan kondisi mereka saat ini atau dengan kata lain, individu tersebut memfokuskan diri pada keadaan disekitar mereka, dan merasakan emosinya. Bentuk paling dasar dari mindfulness adalah meditasi. Seorang individu dapat memiliki kualitas hidup mereka menjadi lebih produktif, bahagia, serta memuaskan dapat diperoleh dari meditasi mindfulness. Salah satunya adalah dengan kenali diri sendiri dan mengerti akan kondisinya saat ini. Memiliki sifat tawakal juga tidak kalah penting selain mindfulness, serta memasrahkan segala urusan dan keperluan, keinginan hanya kepada Tuhan Yang Esa. Selain itu, tetap memaksimalkan usaha untuk menjalankan kehidupan setelah kehilangan dan jangan terlalu larut dalam kesedihan yang mendalam.

Referensi:

Pauline, P. P., & Vigor, W. H. (2015), Terapi Transpersonal. Buletin Psikologi, 23(2), 92 - 102. 

Putu, I. B. (2019), Meditation for a Better Life as a Potential Wellness Tourism in Bali. Jurnal Lingkungan & Pembangunan, 3(2), 71 - 83.

Riyanty, I. N., & Nurendra, A. M. (2021). Mindfulness dan tawakal untuk mengurangi depresi akibat pemutusan hubungan kerja pada karyawan di era pandemi Covid-19. Cognicia, 9(1), 40 - 44.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun