Mohon tunggu...
Itsna Nuning
Itsna Nuning Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jurusan PAI IAIN PEKALONGAN

membaca adalah jendela ilmu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Epistemologi sebagai Hakikat Ilmu Pengetahuan

24 April 2021   11:51 Diperbarui: 25 April 2021   13:40 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

             Epistemologi merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan karakter, sifat, dan berbagai  jenis pengetahuan sehingga menjadikanya sebagai hakikat ilmu pegetahuan. Pengetahuan pada dasarnya diperoleh dari diri manusia melalui akal dan panca indra dari berbagai metode, seperti metode deduktif, metode induktif, metode kontlempatis dan metode postivisme.

             Arti pengetahuan di dalam epistemologi adalah keingin tahuan manusia terhadap sesuatu sehingga muncul di benak mereka tentang bedanya satu ilmu dengan ilmu lainnya. Teori epistemologi sangat erat dengan persoalan idea, menurut plato pengetahuan tidak lain adalah pengingatan kembali, artinya apa bila panca indera berhadapan dengan sesuatu, maka teringatlah kita akan contoh-contohnya (mutsul), dan munculah kembali pengetahuan yang kita peroleh seawaktu kita masih hidup dalam suatu alam, dimana kita dapat melihat ide yang azali dengan jalan pengabstrakan terhadap gambaran-gambaran dari wujud inderawi.

             Sumber epistemologi di bagi menjadi beberapa yakni: Alam, alam dalam epistemologi yang dmaksud adalah alam yang kita tinggali dan kita hidup di dalamnya, kita memiliki hubungan dengan alam melalui berbagai alat panca indera ysng kita punya, akan tetapi banyak fakultas yang tak menyetujui bahwa alam merupakan salah satu sumber epistemologi bahkan ilmuan yakni Plato tak mengakui alam sebagai salah satu sumber epistemologi, namun ada banyak juga bahkan sebagian besar para ilmuan mengakui alam sebagai salah satu sumber epistemologi atau pengetahuan. Rasio dan hati, rasio membahas mengenai persoalan yang rasional dan bersifat fitrah, rasio di umpamakan sebagai sumber dalam dan sumber luar di umpamakan alam. Hati, hati manusia di ibaratkan sebagai satu sumber, manusia dapat mengambil manfaat sumber dengan menggunakan alat yakni penyucian hati, namun demikian para ilmuan yang memiliki pola pemikiran realistis sangat tidak setuju dengan adanya sumber dan alat ini, sebaliknya ilmuan yang mempunyai pola pikir ilahi (meyakini bahwa tuhan itu ada) meyakini dan mempercayai sumber dan alat ini. Sejarah, sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat penting, di dalam Al-Qur'an dan berbagai riwayat juga menyatakan bahwa sejarah merupakan bahan kajian. Pengalaman Indra, pengindraan adalah alat yang paling vital dalam memperoleh pengetahuan, alat ini di gunakan untuk menyerap berbagai objek yang ada di luar diri manusia, jadi pengetahuan berawal dari kenyataan yang dapat di inderai. Nalar, nalar merupakan cara berpikir yang menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk mendapatkan pengetahuan baru, sumber ini tentulah sangat penting untuk epistemologi karena dengan ini kita dapat mengetahui pengetahuan yang lain lain dan beragam. Otoritas, otoritas merupakan seseorang yang memiliki kekuasaan dan diakui oleh kelompoknya, otoritas dijadikan sebagai salah satu sumber pengetahuan karena dalam kelompoknya mempunyai pengetahuan melalui pemimpin kelompoknya yang mempunyai kewibawaan dalam pengetahuannya. Intuisi, merupakan kemampuan dalam diri manusia yang dapat melahirkan pernyataan pernyataan berupa pengetahuan tanpa adanya rangsangan. Wahyu, berita yang di sampaikan oleh tuhan melalui malaikat kepada Nabi nya untuk kepentingan umatnya, dikatakan sebagai salah satu sumber pengetahuan karena kita akan leih mengenal sesuatu berdasarkan kepercayaan kita. Keyakinan, merupakan kemampuan kejiwaan manusia yang merupakan pematangan dari kepercayaan.

            Objek dan tujuan epistemologi di dalam epistemologi objek di umpamakan sebagai sasaran sedangkan tujuan dijadikan harapan, objek epistemologi ini menurut Jujun  S. Suria suamantri berupa "segenap proses yang terlibat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan"  proses inilah yang menjadi sasaran teori pengetahuan dan menghantarkan pada tercapainya tujuan, sebab suatu sasaran merupakan bekal atau tahap demi tahap untuk tercapainya suatu tujuan, sebaliknya tanpa suatu tujuan maka sasaran tidak akan pernah terarah, maka dari itu keduanya di umpamakan bagai sesuatu yang tak bisa di pisahkan karena tanpa keduanya pengetahuan tidak akan terealisasikan.

            Jadi epistemologi merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan karakter, sifat, dan berbagai  jenis pengetahuan sehingga menjadikanya sebagai hakikat ilmu pengetahuan.

Nama : Itsna Nuning Nur'Aini

Nim : 2120199

Dosen pengampu : Dewi Anggraeni, Lc., M.A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun