Indah malam itu...
Bukan karna bulan ataupun bintang yang menemaniku
Bukan pula angin yang menusuk sendi-sendi tulangku
Bukan pula ramainya malioboro yang menyesakkan nafasku
Tapi dia yang berbaju biru
Lihatlah..
Dia yg berbaju biru..
Terduduk dan nampaknya sedang menunggu
Mengalirkan kehangatan dalam hatiku yang dulu beku
Dia yang berbaju biru..
Mengalunkan denting kuat dalam nadiku
Menggoncangkan denyut jantungku
Dan turut mengusik ketenangan kalbuku
Kususun kata-kata indah yang mungkin mewakili perasaanku
Kusapa dia, namun ternyata aku masih tetap membisu
Kupunguti kata demi kata yang berserak
Lalu ku susun dalam rentetan kawat yang mulai menyeruak
Hingga jantungku tak lagi gugup gemetaran
Dengarlah, lelaki tua yang masih memainkan harpa rentanya
Berkali-kali mengalunkan irama yang sama
Seakan mengundang bunga-bunga cinta untuk berpesta
Kemudian mendekapku secara bersamaan
Membuat aroma rindu itu kembali menyerang
Hey lihatlah...
Dia yang berbaju biru menghilang dalam riuhnya keramaian
Meninggalkan senyumnya yang begitu dalam
Menghentikanku sejenak dalam simphoni percintaan
Mungkinkah suatu saat kita akan dipertemukan (Kembali) ?
P.S : Untuk Dia yang Berbaju Biru di Malioboro