Mohon tunggu...
Hafidzah A.
Hafidzah A. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sate di Tangan Pak Edy: Menengok Cerita Pedagang Sate Ponorogo di Jember

2 Juni 2023   07:45 Diperbarui: 2 Juni 2023   07:47 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisnis kuliner merupakan salah satu sektor penunjang ekonomi terbesar yang ada di Indonesia. UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan usaha atau bisnis yang dijadikan sebagai pondasi utama sektor perekonomian masyarakat. Usaha ini biasanya dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, dan rumah tangga.

Di Kabupaten Jember, seorang pengusaha UMKM bernama Edy Nurlaili memulai bisnisnya tepat sebelum munculnya virus pandemi COVID-19. Pada kunjungan (18/05), ia menceritakan kisahnya dalam merintis usahanya dari nol. "Karena kebutuhan susah, cari kerja susah, butuh modal untuk mencukupi kebutuhan. Akhirnya, (saya) mencari peluang di kota Jember, yang kira-kira berpeluang besar menjadi usaha." akunya saat ditanya mengenai awal usahanya berdiri.

Setelah menyurvei di beberapa tempat, Pak Edy memutuskan untuk membuka usaha kuliner sate Ponorogo. Sedikitnya penjual sate Ponorogo yang ada di Jember saat itu, serta banyaknya masyarakat asli Ponorogo yang menetap di Jember menjadi beberapa alasan yang membuatnya memilih sate Ponorogo sebagai bisnis. Tantangan juga halangan terbesarnya muncul dari dirinya sendiri, yakni sebelumnya ia tidak mempunyai basic skill atau kemampuan yang cukup untuk memulai usaha. Bahkan, ia mengatakan pada awalnya ia tidak bisa membedakan antara ketumbar dan merica yang merupakan bahan-bahan dasar dari sebuah masakan. Namun, karena terbiasa dan lama-lama bisa, kesulitan tersebut berhasil dihadapi seiring berjalannya waktu.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Awalnya, Pak Edy memulai usaha ini di rumah dengan sistem katering, di mana ia hanya menerima pesanan dari pelanggan secara online, lalu dikerjakan dari rumah. Kondisi ini berlangsung selama 3 tahun lamanya hingga tahun 2022. Sayangnya, selama adanya pandemi yang bermula tahun 2019 silam, bisnisnya tidak mendapat perhatian dari pemerintah baik secara materiel maupun non-materiel. Tidak sedikit dari para pedagang UMKM yang seharusnya mendapat bantuan dari pemerintah, tetapi tidak mendapatkan haknya. Namun, hal ini tidak mematahkan semangatnya dalam berbisnis. Meskipun terdampak adanya COVID-19, Pak Edy tetap menjalankan bisnisnya dengan harapan bisnis tersebut akan sukses. Pada tahun 2022, ia mulai membuka cabang usahanya di salah satu pujasera di Jember, tepatnya di Pujasera PB Sudirman. Menurunnya tingkat COVID-19 ini membuat banyak pelanggan berdatangan sehingga tingkat penjualannya pun ikut naik. Ramainya pelanggan membuatnya terus berusaha untuk memperluas pasarnya. Setelah cabang kedua berdiri lebih kurang selama satu tahun, Pak Edy berhasil membuka cabang ketiganya di Latar Semeru, tidak jauh dari tempatnya berjualan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ketika kunjungan ke tempat Pak Edy berjualan dilakukan, ia berkata bahwa cabang tersebut baru saja dibuka selama lima hari. Namun, sudah banyak pelanggan yang datang ke tempat untuk menikmati sate Ponorogo buatan Pak Edy. Selain sate Ponorogo, Pak Edy juga menjual es dawet khas Ponorogo sebagai pelengkap menunya. Rencananya, Pak Edy memperluas jangkauan pasarnya agar semua orang dari berbagai kalangan bisa menikmati sate dan es dawet khas dari Ponorogo tersebut. "Ibarat orang berjalan, mulai (dari) belajar berdiri hingga mengambil langkah satu-persatu." Tuturnya saat perbincangan di tempatnya berjualan. Kini Pak Edy telah sukses dalam menjalankan bisnisnya, dan terus akan mengembangkan usahanya dengan berbagai pengalaman yang telah didapatnya selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun