Mohon tunggu...
Marsa mufasirina
Marsa mufasirina Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa manegement pendidikan islam IAIN JEMBER

blog edukasi, life style, traveling,dan daily activity

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam dan Politik, Islam Demokrasi

20 Desember 2019   13:41 Diperbarui: 20 Desember 2019   13:46 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Islam dan politik

Dalam leksikon politik Islam sering muncul istilah Islam politik. Apakah Islam politik itu? Apa bedanya dengan politik Islam? Pertama, Islam adalah agama kffah, agama sekaligus negara ( ), ibadah dan politik. Kadar paling radikal meletakkan politik dan penegakan sistem politik sebagai pokok dan rukun agama ( ). Dengan paradigma ini, orang Islam yang tidak berjuang menegakkan sistem politik Islam adalah kafir karena mengabaikan pokok agama.

"Politik adalah bagian dari syariah dan salah satu cabang di antara cabang-cabangnya."

Islam demokrasi

Kenapa sistem demokrasi bertentangan dengan Islam? Karena demokrasi ini tidak berlandaskan hukum yang merujuk kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Melainkan sistem ini telah meletakkan sumber hukumnya kepada rakyat beserta para wakilnya.

Sistem demokrasi ini tidak berpatokan pada kesepakatan semuanya, melainkan mengambil suara terbanyak. Meskipun nantinya akan bertentangan dengan agama, akal dan fitrah sistem demokrasi ini telah menjadikan kesepakatan mayoritas sebagai Undang-Undang yang wajib untuk dipegang oleh masyarakatnya.

Sedangkan Allah telah berfirman dalam surat Al-An'am seperti yang telah disebutkan di atas bahwa yang dapat menetapkan hukum hanyalah Dia dan Allah merupakan sebaik-baiknya penetap hukum. Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga melarang hamba-Nya untuk menyekutukan-Nya dalam menentukan apapun terlebih dalam menetapkan hukum dan Dia menyatakan bahwa tak satupun orang yang dapat melebihi kebaikan hukum-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun