Mohon tunggu...
Marsa mufasirina
Marsa mufasirina Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa manegement pendidikan islam IAIN JEMBER

blog edukasi, life style, traveling,dan daily activity

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Historis, Antropologi, dan Sosiologi

18 Desember 2019   21:24 Diperbarui: 18 Desember 2019   21:27 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendekatan historis berasal dari 2 kata, yaitu pendekatan dan historis. Pendekatan (inggris: approach) (arab: madkhal) adalah 1) proses perbuatan, cara mendekati, 2) usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti; metode-metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian, 

Kata historis berasal dari bahasa Inggris 'history' yang artinya sejarah atau sesuatu yang berkenaan dengan sejarah; bertalian atau ada hubungan dengan masa lampau . Secara terminologi, sejarah atau historis adalah berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, obyek, latar belakang dan pelaku dari peristiwa tersebut dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut

Secara terminologi Antropologi agama yaitu ilmu pengetahuan yang berusaha mempelajari tentang manusia yang menyangkut agama dengan pendekatan budaya, atau disebut juga Antropologi Religi. dengan demikian secara harfiah Antropologi berarti ilmu tentang manusia Antropologi agama bisa dikatakan sebagai salah satu cabang ilmu yang banyak mendapatkan perhatian para pakar ilmu sosial. 

Cabang ilmu Antropologi agama ini diyakini oleh banyak pakar sebagai salah satu alat studi yang akurat dalam melihat reaksi antara agama, budaya, dan lingkungan sekitar sebuah masyarakat. Antropologi agama mengarah kepada suatu penghubung yang unik atas moralitas, hasrat, dan kekuatan dengan dikendalikan dan kemerdekaan, dengan duniawi dan asketisme.

C. sosiologis 

Kemunculan agama merupakan awal dari sebuah kebutuhan sosial yang menginginkan adanya batasan-batasan (peraturan) di dalam kehidupan sehari-hari. Berbicara mengenai agama, tidak terlepas dari aspek sosialnya yang erat berkaitan dengan konsep keagamaan. Sebagaimana telah kita ketahui, agama berarti nasihat, nasihat untuk diri pribadi, masyarakat, maupun negara. Pada dasarnya, agama dan sosial tidak bisa dipisahkan. 

Sebab, agama bukanlah sebuah proses dibalik sosial, melainkan hidup dalam interaksi sosial. Sehingga menjawab setiap problematika sosial melalui agama. Apa saja yang dibutuhkan oleh sosial, pasti ada pedomannya dalam agama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun