Belawan, pelabuhan utama di Sumatera Utara, tak hanya dikenal karena aktivitas pelayarannya yang ramai. Namun, belakangan, daerah ini semakin dihadapkan pada masalah serius: banjir rob. Fenomena ini tak hanya mengganggu kehidupan sehari-hari warga, tetapi juga menimbulkan masalah baru, yaitu penumpukan sampah. Musim hujan di Belawan selalu membawa tantangan tersendiri bagi warga. Setiap tahun, banjir rob datang silih berganti, membawa dampak yang merugikan. Selain merendam rumah dan jalan, banjir ini juga mengangkat sampah dari berbagai penjuru, menciptakan masalah baru bagi masyarakat. Namun, di tengah kesulitan ini, kolaborasi antara warga dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UIN Sumatera Utara (UINSU) menawarkan harapan baru.
Penyebab dan Dampak Banjir Rob
Banjir rob di Belawan disebabkan oleh kombinasi antara kenaikan permukaan air laut dan curah hujan yang tinggi. Ketika air meluap, sampah-sampah yang ada di sepanjang aliran sungai dan saluran drainase ikut terbawa, menyumbat arus air dan memperparah genangan. Keberadaan sampah ini tidak hanya mengganggu dan merusak keindahan lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada pencemaran laut. serta  berpotensi menimbulkan masalah kesehatan akibat pencemaran.
Kolaborasi dengan Mahasiswa FKM UINSU
Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa FKM UINSU mengambil inisiatif untuk berkolaborasi dengan kepling dan masyarakat terkhusunya di jln.Cimahi lingkungan 15 Kelurahan  Belawan II. Mereka menyadari bahwa kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, terutama saat banjir rob. Melalui program pengabdian masyarakat, mereka mengajak warga untuk bersama-sama membersihkan saluran drainase dan area yang terkena banjir. Aksi gotong royong ini bertujuan tidak hanya untuk memperbaiki lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan.
Aksi Gotong Royong
Aksi gotong royong menjadi langkah awal dari kolaborasi ini. Mahasiswa bersama kepling dan warga setempat menggelar kegiatan bersih-bersih di area yang terdampak banjir. Dengan membawa alat pembersih dan perlengkapan, mereka bekerja sama membersihkan saluran drainase dan mengumpulkan sampah yang mengendap. Kegiatan ini tidak hanya membantu memperbaiki kondisi lingkungan, tetapi juga membangun rasa kebersamaan yang kuat.
Peran Pemerintah dan Lembaga
Selain inisiatif masyarakat, pemerintah daerah juga berperan penting dalam penanganan masalah sampah dan banjir rob. Program-program edukasi mengenai pengelolaan sampah dan pelatihan untuk warga tentang cara mengatasi banjir sangat diperlukan. Di Belawan sendiri, upaya promosi kesehatan serta pencegahan dan penanggulangan banjir Rob sudah rutin dilakukan oleh pemerintah daerah dan disambut antusias oleh masyarakat. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah kunci untuk mengurangi dampak banjir di masa mendatang.