[caption caption="liputan6.com"][/caption]Setahun sudah Jokowi jadi Presiden, setahun pula saya tak menulis tentang politik. Terakhir saya menulis di kompasiana setahun lalu lewat hp jadul nokia 7610 untuk mengisi waktu yang sangat luang di rumah. Berhubung di rumah kerjanya makan tidur lihat tv, makan lagi, tidur lagi. Apalagi tayangan TV isinya kampanye, Ingin menulis tapi tak ada referensi selain politik, ya sudah nulis soal politik.
Tak ada yang berubah dari setahun lalu, semua masih terjerembab dalam polarisasi dua kubu. Kalau dulu ada pro Jokowi dan pro Prabowo, sekarang jadi pro dan anti Jokowi. Apa yang mereka lakukan sama, meggiring opini publik
Hari ini masih banjir tulisan tentang setahun politik Jokowi. Pembelaan, hujatan survei kepuasan dan popularitas semua ada. Semuanya fokus pada personal Jokowi. Apa yang ditulis tak pernah lepas dari posisi penulis sebagai fans atau haters. Judulnya sudah bisa di tebak, kalau tidak mengandung kata “PRESTASI” ya “GAGAL” atau tidak mengandung keduanya agar terlihat sedikit netral walaupun isinya sebuah justifikasi.
Kadang yang mereka tulispun sangat berlebihan. Bagi yang pro Jokowi, apa saja yang bisa dijadikan untuk menjustifikasi keberhasilan dikumpulkan sebanyak-banyaknya. Dan sebaliknya bagi mereka yang anti Jokowi. Walaupun kadang gak penting dan gak pas, yang penting banyak.
Untuk apa ?
Masyarakat membutuhkan bacaan yang menginformasikan apa isi tulisan, bukan yang menginformasikan siapa penulis. Tak ada saya temui tulisan yang komprehensif membahas satu permasalahan dan dinamikanya selama satu tahun pemerintahan jokowi. Tak ada.
Jika ada, mana ?
Saya ingin membacanya,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H