Mohon tunggu...
UKM Penalaran ITS
UKM Penalaran ITS Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Baik buruk tulisan kami hanyalah vonis, kami tidak akan berhenti karena vonis. Yang penting adalah kami belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kasak Kusuk Sepak Bola Indonesia

20 Oktober 2015   08:24 Diperbarui: 20 Oktober 2015   13:16 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Piala presiden sumber:tribunnews.com"][/caption]Sepak Bola, siapa yang tidak tahu sepak bola? Hampir seluruh orang di jagad ini dipastikan mengetahui apa itu sepak bola bahkan bisa bermain sepak bola walau hanya bisa menendang. Sepak bola dipercaya juga bisa mempersatukan suatu kaum atau kelompok. Nah, bagaimana dengan persepakbolaan kita saat ini? Sekitar 3 bulan yang lalu, PSSI(Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia) membekukan ISL(Indonesian Super League) dikarenakan terjadinya perselisihan di dalam badan PSSI itu sendiri. Hal ini membuat peringkat persepakbolaan kita di dunia semakin merosot dan juga tentunya hal ini membuat kecewa seluruh pecinta sepak bola di Indonesia.

Berjalannya waktu, Presiden kita, Joko Widodo membuat suatu laga untuk mengisi kehausan para pecinta Bola Indonesia. Bapak Jokowi membuat laga Presiden dimana setiap tim dari daerah masing-masing boleh mengirimkan hingga satu tim untuk ikut berlaga di laga Presiden tersebut. Berjalannya laga tersebut, ternyata masih dirasa kurang menyedot perhatian masyarakat Indonesia, entah karna kekecewaan masyarakat akibat ulah para petinggi negeri ini akibat ulah tiga bulan lalu atau karna memang liga ke presiden tadi belum mampu tersampaikan ke msyarakat esensinya. Liga Presiden tadi dimenangkan oleh Persib dengan mengalahkan Sriwijaya FCsebagai runner up dan berhak membwa piala presiden. Namun perhelatan akbar ini ada spirit atau pesan yang ingin disampaikan oleh Pak Jokowi. “Kita ingin agar sepakbola ini mempersatukan” ujar jokowi usai menonton laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.

Tentu dari situ kita dapat petik perlajaran bahwa sejatinya, seluruh masyarakat Indonesia ingin agar persepakbolaan kita maju dengan harapan akan mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Ya, Semangat persatuan tadi juga akan memberikan banyak dampak positif bagi negeri ini. Yang pertama adalah, apabila persepakbolaan kita maju dipastikan masyarakat kita akan lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Mengapa? Saya berkata seperti itu karna pada setiap pertandingan sepak bola, Seluruh penonton seolah-olah terhipnotis untuk mendukung penuh tim-tim favoritnya. Hal ini tentu akan memupuk rasa persatuan di masing-masing individu. Ini masih dalam konteks 1 club saja, bagaimana jika dengan laga Internasional dengan ada Indonesia di dalamnya. Sungguh sangat menakjubkan sekali bukan?

 Kedua, Sepak Bola juga mampu meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat dalam suatu negara. Tentu hal ini akan positif sekali karna akan membuat negara kita berjaya di negeri kita sendiri. Secara langsung maupun tidak langsung hal ini akan berdampak pada sektor-sektor lainnya. Ekonomi akan meningkat pesat karna produk didalam negeri semakin dicintai oleh penduduknya, sektor jasa juga dipastikan akan membuntuti sektor ekonomi tadi. Itu hanya segelintir dampak positif apabila persepakbolaan di negara ini maju. So? Harapan besar bagi para pemegang kekuasaan di Jakarta sana untuk segera berbenah dalam memperbaiki persepakbolaan kita. Percaya atau tidak, suatu saat nanti persepak bolaan kita akan berada di TOP 10Countries dengan sepak bola terbaik di dunia. Aamiin

 

Achmad Nafila Rozie,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun