Mohon tunggu...
Cahyo Dwi
Cahyo Dwi Mohon Tunggu... -

berbagi - diskusi\r\nIT - komputer - gadget - rumah tangga - ekonomi - manajemen - spiritual

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Relawan Tempe

29 Januari 2015   16:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:09 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini dimulai dari tulisan di kompas.

http://nasional.kompas.com/read/2015/01/28/09540421/.Sebenarnya.yang.Perlu.Direvolusi.Mental.Itu.Presiden.Dulu.?utm_campaign=popread&utm_medium=bp&utm_source=news

Saya benar2 setuju.

Dukung Jokowi kok setuju ama yang kontra Jokowi ? Kok malah pingin Jokowi berubah ?

Teteup..

Jangan salah paham. Yang benar itu benar. Yang salah itu salah.
 Kalau dukungannya salah, ya mesti kita kritik. Demi supaya Indonesia jd lebih baik. Kritik membangun. Mengingatkan untuk menyadarkan. Bukan untuk menjatuhkan atau balik badan tarik dukungan. Kita perbaiki yang bisa di perbaiki, sampai semaksimal mungkin, sampai titik daya penghabisan.

Yah, tidak seperti relawan-relawan yang lain, relawan tempe. Tidak sesuai mau nya, langsung ngilang. langsung tarik dukungan. itu namanya, relawan juga punya kepentingan. Apa bedanya dengan politikus ? Sama-sama punya kepentingan..? Sama-sama merasa berjuang demi negara. Di kita, ya fight ampe abis. perjuangan tidak cuma soal KPK - Polri. Masih banyak perjuangan yang butuh tetes keringat kita. Negeri ini masih membutuhkan banyak dari kita.

Indonesia ini luas bung. Masalah dan tantangannya luar biasa banyak, dan tidak mungkin bisa di selesai kan oleh satu orang. tidak mungkin juga selesai dalam 1-2 hari. Kalian pikir jaman sekarang ada manusia setengah dewa.. Jokowicuma manusia biasa. Kita cuma bisa bantu support dia, supaya dia bisa semaksimal mungkin melaksanakan tugasnya. Dia ambil keputusan benar salah, ya kita kritisi, biar dia tahu, ini lho suara rakyat tidak jelas itu.

So, relawan mental tempe…
 Kalau cuma segitu saja nyali nya membangun negeri ini, silahkan balik badan. Tapi kalau semangat kalian masih membara untuk membangun negeri ini. Mari bersama2 bersuara. menyuarakan suara rakyat. Ya, mesti semakin keras. Agar makin terdengar lebih keras di banding para elite politik yang ingin melanggengkan kekuasaan hanya di tangan mereka. Bersuara lah lebih keras lagi, agar hanya suara rakyat yang terdengar. Bersuara lebih keras lagi dan lagi, agar Jokowi mikir!!! Kalau mau main-main dengan rakyat.

Mengelola negara, tidak beda jauh dengan mengelola keluarga. Kepala keluarga salah, ya di kritisi, di ingatkan. Siapa lagi yang mengingatkan kalau bukan anggota keluarganya. Kalau Jokowi salah, siapalagi yang bakal mengingatkan kalau bukan rakyatnya.

Kalau relawan tempe.. bakal seperti ini : kepala keluarga salah, ya kabur, jangan di akui lagi. Tidak perlu diingatkan, tidak perlu di kasih masukan. Pokoknya tidak sesuai keinginan anak atau istri, anak dan istri cari kepala keluarga baru…. pretttt… Wassallam, kalau negeri seperti ini.

Oke kalau tidak setuju analogi nya, tidak masalah.
 Analogi yang lain kalau kita cerita ke temen, seperti ini. Ada orang sudah milih klub sepakbola favoritnya. Klubnya fight nih di liga. Menurut kalian, kalau kalah apa lalu klub tersebut di tinggalkan ? Ya tidak, kalah..? Asek aja.. Besok main, tanding lagi, ya support lagi. Kalau kalah, ya gimana donk ? Paling cuap2, ngomel2 aja supporternya. Paling nge-bego2in pelatih, pemain belakang yang tidak melakukan tackling, kiper yang tidak menangkap bola, striker yang malas gerak. Nyalahin ini itu. Sambil sok teu kasih masukan, seharusnya strateginya gini gitu, seharusnya oper bola kesana kesini, seharusnya tendang kesono bukan kesini. Ya begitu lah, seharusnya jadi supporter bola. Lalu bila ada pertandingan baru, yuk semua gabung lg, support lg klub nya, teriak rame2.. Kalah menang urusan belakangan. Yang penting rame2 terus..dukung terus.

Itu juga seharusnya dukungan ke Jokowi, ini cuma satu fight dari ribuan fight untuk memenangi seluruh pertandingan membangun republik indonesia. Tapi beda yah, kalau relawan tempe. Relawan tempe dalam hal ini seperti penjudi, hanya memihak yang bakal menang. Ada kepentingannya. Pertandingan berikutnya, ya pindah jagoan. Mereka bukan supporter, mereka penjudi nasib bangsa.

Coba tanya supporter Persija, Persib, Persebaya, dll. Mereka bisa menjelaskan bagaimana caranya memberi dukungan yg benar.

Ini kembali lagi, bukan dukungan buta. Bila salah, ingatkan pemimpin kita. Bila salah, ingatkan lagi pemimpin kita. Bila masih salah lagi, tetap ingatkan lagi.

Hidup Madrid.. Hidup MU…
‪#‎eh, gagal fokus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun