Mohon tunggu...
MUHAMMAD ITMAMMUDIN
MUHAMMAD ITMAMMUDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STEI SEBI

Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Cinta Ulama Terdahulu kepada Ilmu

5 Maret 2024   14:50 Diperbarui: 5 Maret 2024   14:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat Rahmat, dan karunianya sehingga saya bisa membuat tulisan ini. Dan Tidak lupa sholawat beserta salam tidak lupa saya panjatkan kepada Baginda alam, yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju ke zaman yang terang benderang dengan ilmu pengetahuan.

Pembaca yang budiman, sebagai seorang muslim tentu kita sudah tahu akan akan pentingnya mencari ilmu, bahkan kita diwajibkan untuk mencari ilmu baik yang muda ataupun tua, karena ada pepatah yang mengatakan carilah ilmu dari buaian hingga liang lahat, carilah ilmu sampai ke negri cina dan banyak lagi pepatah mahfudzat tentang ilmu.

Pada tulisan yang singkat ini saya akan mengkisahkan para ulama terdahulu yang mencintai ilmu mereka tidak mau jauh-jauh dari buku, ada yang sampai menjual rumahnya untuk membeli buku dan ada juga yang tak sempat menikah karena kesibukan ibadah dan belajar. Sebegitu cintanya para ulama terdahulu terhadap ilmu, saya berharap tulisan ini bisa bermanfaat baik bagi penulis pribadi maupun para pembaca yang budiman.

Banyak dari kalangan ulama terdahulu yang selalu membawa buku ataupun beberapa bagian buku yang hendak dipelajari, kemanapun mereka pergi sebagai wujud luapan cinta mereka terhadap ilmu untuk belajar dan membaca, serta menunjukan perhatian mereka terhadap menghargai waktu agar tidak berlalu dengan sia-sia.

 Tak Pernah Pisah dari Buku, Meski Harus Memanggulnya

Diceritakan Abdul Qadir Ar-Ruhawi, murid Imam Al-Hafizh hasan bin Ahmad Al-Hamdani menjelaskan profil gurunya yang gemar membawa buku kemana pun beliau pergi. Terkutip dari Adz-dzail 'ala Thabaqat Al-Hanabilah beliau berkata, "Gurunya adalah tipe orang yang tidak mudah terpengaruh godaan harta dan tidak pula terpedaya karenanya. 

Bahkan beliau menjual harta warisan dari ayahnya yang berprofesi sebagai pedagang, beliau gunakan untuk pembiayaan mencari ilmu. Hingga beliau terbiasa menempuh perjalanan jarak jauh dengan berjalan kaki sambil menggendong buku-buku yang berada di punggungnya menuju ke Baghdad dan Ashbahan berulang kali."

Tak Sempat Menikah Karena Kesibukan Ibadah dan Belajar 

Dari Adz-Dzahabi dalam siyar A'lam An-Nubala Menerangkan singkat biografi Isa bin Ahmad Al-Yunani (W. 653 H), beliau berkata "Dia (Isa bin Ahmad) tidak memiliki kesibukan kecuali untuk beribadah dan belajar, bahkan tidak sempat menikah karena saking disibukannya dengan beribadah dan belajar hingga akhirnya dia rela mengawini janda tua untuk sekadar mengurusnya."

Dan sebenarnya banyak lagi kisah ulama-ulama terdahulu yang cinta akan ilmu mungkin akan menjadi sebuah buku jika saya menjelaskan panjang lebar dalam tulisan ini, jadi pada intinya ketika kita berjuang untuk mencari ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah, insyaallah Allah akan mempermudah kita membukakan jalan menuju syurganya, Ammin Ammin ya rabbal Al-Amin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun