Lho? Kok Yang terhormat Bapak Presiden kita ternyata punya hutang sih?
Jangan salah, meski beliau bukan pengusaha tapi kebiasaan berhutangnya hampir menyamai para pengusaha kita. Hingga menumpuk-numpuk dan akhirnya menjadi beban Negara.
Coba yuk kita hitung hutang Bapak Presiden kita!
1. Hutang Penggantian Lahan dan Rumah Korban lumpur Lapindo
Bapak Presiden berjanji akan mengganti Lahan dan Rumah korban lumpur lapindo. Hitung saja 1 orang minimal punya tanah dan rumah seluas 1 are dengan harga bangunan serta keseluruhan material sejumlah Rp. 30 juta (perhitungan paling minimal). Korban lumpur Lapindo paling tidak sudah mencapai lebih dari 200 Kepala keluarga (hitungan kasar). Kalau di total jumlah yang dijanjikan akan diganti minimal adalah Rp. 6.000.000.000.
2. Hutang Penggantian Ternak milik korban Merapi
Bapak Presiden akan mengganti semua ternak yang mati akibat korban Merapi. Konon jumlah yang dijanjikan dari dana yang disediakan adalah Rp.5.000.000.000
3. Hutang kepada Pembelian Handphone pada Para TKI yang akan berangkat keluar negeri.
Hitunglah jumlah TKI kita mencapai 3.500 orang dan harga handphone Rp. 500 ribu. Artinya Presiden punya hutang sekitar Rp.1.750.000.000 Jadi kalau dihitung-hitung yang terlihat sekarang jumlahnya mencapai Rp.12.750.000.000 (lebih dari 12 milyard).
Tentu saja itu hanya hitungan kasar dan belum termasuk hutang-hutang lainnya yang sebelum-sebelumnya. Akankah Bapak Presiden kita bisa melunasi hutang-hutangnya kepada rakyat? Ataukah hutang-hutang itu tetap akan menjadi hutang yang tak pernah terbayar?
Sayangnya kita hanya bisa menunggu tanpa tahu kejelasannya.