LANGKAH DI ANTARA MEGA
Saat waktu yang baik memeluk cuaca
Di antara mega-mega berarak
Seorang perempuan menawarkan lambaian
Jarit yang menggendong bakul
Juga dua keranjang besar di tentengnya
"Sepi-sepi!" Begitulah dia berteriak.
Dihirupnya kemudian aroma angin
Sambil menentukan arah kepergian
Seorang perempuan yang nyaris lupa
Sekejam apa angkuhnya semesta
Pernah, cakrawala berkali-kali mengelabui
Dengan terus pura-pura terang
Padahal cepat inginkan hujan
Tetapi dia tidak cukup peduli
Hanya jika ada yang jatuh di lekap bibirnya
Dia lantas tak tahu, dirinya sebagai apa?
Sumedang, 2 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H