Mohon tunggu...
Itha Abimanyu
Itha Abimanyu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Best In Fiction Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka-Duka Dalam Kepala

20 November 2024   08:56 Diperbarui: 20 November 2024   20:02 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

DUKA-DUKA DALAM KEPALA

Pagi sendu, aku duduk di sebuah bangku
Memandangi lara yang terlalu memaksa di matamu
Lama-kelamaan aku membentuk hujan
Meski kamu bilang, "Tidak butuh kasihan, bahkan dari Tuhan."
Manakala duka-duka lantas memenuhi isi kepala
Bolehkah aku pinjam kesedihanmu, Nona?
Di mana kehilangan telah cukup merobek hati
Izinkan puisi-puisiku menyatukannya kembali

Sebut saja aku bodoh, mungkin juga gila
Penyair hanya membaca tanda atas nama luka
Meski terkadang kepada nyeri itu sendiri aku benci
Ia yang kerap mengajak tersesat sebenar-benarnya, lagi dan lagi
Tetapi seperti belum ada yang terselesaikan
Ketika semuanya berawal dari kata, "Ditinggalkan."
Barangkali doa-doa adalah sebentuk guratan rasa
Saat kepedihan tak membuat kita menjadi apa-apa

Baca juga: Mengikhlaskan

Sumedang, 20 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Menyapu Kenangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun