Mohon tunggu...
Itha Abimanyu
Itha Abimanyu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Best In Fiction Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Tadi

12 November 2024   09:24 Diperbarui: 12 November 2024   10:50 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MALAM TADI

Begitu luasnya ingatan, tetapi mengapa aksaraku tidak juga menjadi bulan? Redup, tiada cahaya pada tiap jengkal katanya.

Berusaha tak tergesa-gesa berwasangka, sekadar memastikan, rindu moksa ketika kenangan enggan akrab dalam dada.

Aku kembali menjadi bisu di bahu sang malam, menyaksikan sajak-sajakku muram diselimuti kelam; gigil dan hanya diam.

Sedikit menyesali, "Benar-benar tak ada yang lahir dari rahim sepi."

Namun malam ternyata diam-diam telah mengemasnya sebagai bait doa sederhana. Oh, betapa ... Tuhanku Maha Bijaksana.

Sumedang, 12 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: O, Lupa-Lupa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun