Mohon tunggu...
Itha Abimanyu
Itha Abimanyu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Best In Fiction Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Takdir yang Tuhan Beri

29 Oktober 2024   10:15 Diperbarui: 29 Oktober 2024   17:08 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DARI TAKDIR YANG TUHAN BERI

Sudah berapa windu engkau pergi?
Aku ingin lupa, tetapi namamu berdegup di dada kiri
Suara merdu memukau
Antara aku dan sisa-sisa engkau
Betapa Tuhan sedang mengajariku kebal akan getir
Yang aku lakukan tinggal menjalani takdir

Jejak tempo hari adalah bait-bait elegi
Saat engkau mengetuk jendela, membisikkan puisi
Di suatu ketika, langit merah saga
Embusan bayu membuat pepucuk randu menjura
Kemudian terbaca hanya keheningan
Bersamaan waktu yang gegas meninggalkan

Namun engkau tetap yang paling ada
Meski terkadang tempatku menjatuhkan air mata
Walaupun demikian ...
Dadaku selalu penuh kegembiraan
Sebab Tuhan begitu bijaksana
Menjaga engkau dengan selayaknya

Sumedang, 29 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Lelaki yang Sendiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun