PAGI DENGAN KEGELISAHANNYA
Pagi yang sunyi adalah sebait nyeri
Saat kerinduan gigil berdiam diri
Dengan kegelisahan terpanjang
Di mata seseorang ...
Dibarengi isak tangis kehilangan
Hingga terbaca hanya tentang kelukaan
Setelah dikabarkan matahari
Pada riang kicau burung kenari
Seseorang menyabdakan penolakan
Atas seluruh kecemasan
Merangkum riuh demi segala hangat
Dari perihal apa yang telah tercatat
Baca juga: Bukan Tentang Mengaduk Kopi
Sumedang, 10 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Sajak-Sajak dan Pemulung Kata
Baca juga: Di Suatu Pameran
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!