TETAPI INI BUKAN TENTANG MENGADUK KOPI
Padahal aku mengaduknya dengan benar
Tidak terlalu cepat
Tak pula lebih lambat
Tetapi di dalam cangkir kopiku
Tiada aku temukan dirimu
Wajahku jadi menyala, sebab terkecewa
Ditiup asap kopi berkali-kali
Lagi dan lagi, sebelum pergi
Maka apa selain menduga
Dari rasa pahit kopinya
Baca juga: Sajak-Sajak dan Pemulung Kata
Sampai di kemunafikan yang semu
Bukan lalu tentang putaran
Arah juga kepantasan
Garis bayangmu hanya teka-teki
Bahkan pada sisa ampas kopi
Sumedang, 7 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Di Suatu Pameran
Baca juga: Seorang Perempuan dan Aku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!