SESEORANG DENGAN PERASAANNYA SENDIRI
Mungkin telah begitu lelah dengan hati
Seseorang ingin lupa rasanya sepi
Tetapi setangkup rindu yang dia genggam
Seolah mengucapkan selamat tenggelam
Sementara dersik angin membelai pepohonan
Juga mengusap pada air matanya yang berguguran
Entah sudah berapa lama dia termenung
Tersudut dalam kisah-kisah tak rampung
Sedang kabut perlahan menghirap seluruhnya
Lalu merupa sebuah harapan; setelah doa
Sepagi ini ... bukan lagi tentang sepi-sepi
Melainkan seseorang, tidak bisa berhenti mencintai
Sumedang, 17 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H