MERINDU
Di ambang jendela, siang pukul dua
Ketika musim hening tanpa suara
Seseorang khusyuk memandang kenangan
Dari dirinya yang lama ditinggalkan
Sambil menghirup semilir angin kemarau
Juga ribuan ingin yang makin memukau
Di ujung-ujung waktu yang gelisah
Sunyi tanpa sebab justru menjadi basah
Seseorang lantas begitu khawatir
Dia ubah sendiri kehampaan dalam pikir
Sebelum air mata kembali berjatuhan
Manakala dirinya kian merindu pertemuan
Baca juga: Dari Sebuah Puisi yang Tertinggal
Sumedang, 21 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Seseorang, Rindu, dan Masa Lalu
Baca juga: Apa yang Salah?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!