SEBAB TUAN
Duhai, tuan yang rupawan
Sajakku semakin berlepotan
Sejak engkau berputar haluan
Dari hatiku cemplung ke kubangan
Haruskah aku pertahankan
Menulis kisah penuh ejekan
Sementara tuan malah asyik rebahan
Tertawa bersama setan-setan
Baca juga: Pagi Ini Kopiku Pahit
Duh, kiranya tambah berantakan
Sebab yang terbaca hanya cacian
Tetapi rasa benar tak bisa dikiaskan
Apalagi jika melihat wajah tuan
Sumedang, 22 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Biarkan Saja
Baca juga: Yang Kemarau
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!