KETIKA RINDU BERTAMU
Siang tadi, rindu kembali datang bertamu
Mengantar sekantong ingatan masa lalu
Dari banyaknya tetes hujan yang pernah aku hitung dulu
Seketika aku mengajaknya duduk bersama
Dan kemudian menyuguhkan sepiring cerita
Cinta yang tanpa luka; sebelum didera sebuah air mata
Baca juga: Pada Senja Kali Ini
Rindu tersenyum menikmati setumpuk kata-kata manisku
Sejenak melupa di antaranya adalah candu
Sebab setelahnya, ia terhempas putaran waktu
Rindu berpamitan manakala diamnya terlalu lama
Saat berjabat tangan ia pun menyelipkan doa
Sambil berbisik "Jangan pernah mengagungkan dusta."
Sumedang, 15 Mei 2024
Baca juga: Satu Jam di Kedai Kopi
Baca juga: Mungkin Doanya Cukup Menyala
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!