PAGI YANG SUNYI
Selalu aku temukan kepingan sunyi
Di ceruk wajah pagi
Ketika dingin masih saja terdiam
Terlelap dalam gigil yang mencekam
Sedangkan senyum matahari
Masih enggan menampakkan diri
Sementara jiwa usang ini
Coba menghindari kecemasan dan sepi
Mencari cara selamatkan bahagia
Saat di dada menuntut air mata
Tatkala duka telah siap menikam
Dengan selembar catatannya yang kusam
Baca juga: Rindu yang Pahit
Sumedang, 26 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Mencatat Duka
Baca juga: Hujan Senja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!