RINDU YANG PAHIT
Di kedai itu ...
Seorang lelaki memesan rindu
Ketika dengan sengaja
Dia ingin haknya sebagai manusia
Setelah berjibaku bersama waktu
Dari musim yang begitu rancu
Bukanlah sebuah sangka
Jika kenangan masih ada
Tanpa lama menunggu
Lantas tersaji yang dia mau
Aroma bahagia terhidu
Di antara kepulan masa lalu
Tetapi pahit yang kemudian dia rasa
Ternyata malah sesakkan dada
Seorang lelaki diam membisu
Menikmati rindu, dirinya tak mampu
Baca juga: Beberapa Saat
Sumedang, 17 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Bapak dan Kenangan
Baca juga: Hujan Senja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!