IBU DAN BAHAGIANYA
Aku melihat cahaya di mata ibu
Warna-warni bianglala, bukan abu-abu
Semoga binarnya adalah doa
Pada sebaik-baiknya bahagia
Sebab bulir-bulir rindu ...
Telah memberi isyarat panen lebih dulu
Ibu begitu bersukacita
Ramadan menyapa di usianya yang senja
Di atas sajadah, ibu mengulur duka hingga jauh
Sampai tak bisa lagi dia sentuh
Sendirian menahan keharuan
Tanpa melibatkan sesiapa, kecuali Tuhan
Baca juga: Di Antara Hujan
Sumedang, 9 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Hujan dan Kopi
Baca juga: Aku yang Hendak Melupa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!