SEBELUMNYA, AKU PERNAH BAHAGIA
Telah aku temui takdirku sendiri
Meski sebelumnya rindu ingin kembali
Merupa lagi anak kecil yang berponi
Ketika tiba-tiba duka singgah di mata
Dengan segera ibu lalu meniupnya
Cium kening, usap kepala; aku bahagia
Baca juga: Hujan dan Kopi
Tetapi kali ini, doa aku tangkupkan pada senja
Sebab separuh hati yang terluka
Memilih sembunyi di ceruk jingganya
Sumedang, 4 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Beras Murah
Baca juga: Aku yang Hendak Melupa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!