SEORANG PEREMPUAN DI SEBUAH SIANG
Di suatu siang yang basah
Seorang perempuan memendam gelisah
Di matanya sunyi ...
Kerinduan bergolak sendiri
Di sela taburan kembang
Kenangan hadir membayang
Hari ini seperti tiga tahun yang lalu
Muram cuaca, gerisik daun-daun bambu
Saksi sebuah kepergian
Seorang perempuan ditinggalkan
Kehilangan telah menyisakan duka
Menjadi sebab air matanya
Ketika mereka-reka harapan
Tetapi takdir jauh lebih besar berperan
Seorang perempuan mengeja satu nama
Dalam lirih doa titipkan rindu pada Tuhannya
Lantas mengakhiri pertemuan
Kembali merumahkan kesedihan
Sumedang, 25 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H