AKU MENATI MAAFMU KETIKA KAU AMBIL SENYUMANKU
Dahsyatnya gelombang menggugurkan segala suka dan tentu saja, aku berduka. Belum sempat berteriak, engkau menghilang, menyisakan kenang. Perlahan bayangmu pun tertiup angin seiring badai menghalau segala ingin.
Padahal aku menanti ucap maafmu setelah kau ambil senyumanku, tetapi kau tak tampak kembali hanya tuk sekadar menghargai apa yang tersisa di hati.
Apakah engkau sengaja sembunyi menghindari kelukaan ini? Kemarilah, setidaknya kau lihat prahara kian hebat. Asa yang kandas membentur batu juga tenggelamnya mimpi-mimpi paling syahdu.
Sumedang, 17 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H