PAGI YANG DEMIKIAN
Sekian kalinya, di pagi
Seseorang menyarukan sepi
Membuka lebar jendela
Memanggil-manggil matahari
Meninggalkan sebentar luka
Sebab kenangan ...
Sedang berdamai di kepala
Pagi yang serupa
Seseorang membiarkan doa-doa mengudara
Sambil membaca tiap baris puisi
Yang seolah mentertawakan nasib sendiri
Sumedang, 16 Januari 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!