DARI DOA PAGI
Barangkali sepi telah menjelma doa
Pada setiap pagi yang bercerita tentang kita
Ia yang sebagai ungkapan kerinduan
Mungkin juga peredam kehilangan
Menabahkan dada yang sesak
Sebab rasa kian menyeruak
Dari kaki-kaki yang melangkah pergi
Sadar, tak ada lagi sesiapa di sini
Untuk ingatan yang sekarat
Akulah seseorang yang mencemaskan sekat
Tetapi ketika waktu memberi arti
Perlahan, ikhlaslah kini yang terpahat di hati
Sumedang, 10 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!