KOPI DAN PUISI
Selamat malam, kopi
Adamu mengundang sekumpulan fiksi
Engkau dengan segala kenikmatan
Aku dengan segala ingatan
Mari sejenak kita jalan-jalan
Di kepalaku ada setapak menuju kenangan
Duh, aroma masa lalu
Larut dalam aksaraku
Selamat malam, kopi
Pahit kepedihan kureguk lagi
Tetapi berangsur tenggelam
Terserak di ampas paling hitam
Untuk kali ini ...
Tabah menjelma puisi
Lalu apalagi yang lebih berarti
Ketika senyum hadir kembali
Sumedang, 2 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!