RASA YANG TAK TERBANTAHKAN
Remang malam luruh di tubir kelam
Memuisikan harapan dan keinginan
Lalu apalagi yang akan dikekalkannya, selain kepedihan ...
Di saat yang lain
Elegi datang menyambangi
Menggoda nurani untuk teriakkan, "Sepi!"
Meski kesedihan tak layak diwarta
Nyatanya separuh hati yang terluka
Kian menjadi wacana
Sederhana saja, meski nyerinya paling api
Tetapi rasa tidak memiliki dosa
Hanya terkadang dianggap berlebihan
Dan haruskah bertahan pada yang tak berkesudahan?
Sedang di birunya laut
Sampan itu tetap ingin sendiri
Sumedang, 14 November 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI